Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan, Pengrajin Alas Kaki di Bogor Kebanjiran Pesanan

Kompas.com - 22/06/2015, 23:36 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Pengrajin alas kaki di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kebanjiran pesanan pembuatan sepatu dan sandal selama bulan Ramadhan. Volume pesanan meningkat 80 persen dari biasanya.

"Pesanan selama Ramadhan menjelang Lebaran, sangat luar biasa. Saat ini kami baru mampu meladeni pemesanan untuk 100 kodi sendal dan sepatu," kata Rahman Hermawan (32) pengrajin alas kaki di Kampung Sindang, Desa Pasir Eurih, Tamansari, saat ditemui, Senin (22/6/2015).

Rahman mengatakan, peningkatan pemesanan sudah terjadi sejak tiga bulan sebelum Ramadhan. Namun, karena keterbatasan tenaga kerja, ia hanya mampu mengerjakan 20 kodi setiap minggunya.

"Hampir semua pengrajin kebanjiran orderan, sehingga sulit dapatkan tenaga kerja. Karena bagi yang punya banyak pesanan, jumlah tenaga kerjanya juga banyak," kata Rahman.

Untuk mengerjakan 20 kodi per minggu, Rahman memperkerjakan lima orang tenaga kerja yang masing-masing memiliki tugas berbeda-beda, ada yang mengerjakan bagian atas sepatu atau sendal, bagian bawah, mengesol dan finishing atau pengepakan.

"Pesanan sebenarnya banyak, tapi karena kami kesulitan tenaga kerja, jadi mampunya cuma buat 20 kodi per minggu," katanya.

Menurut Rahman, pesanan sandal dan sepatu tersebut datang dari pedagang di Pasar Anyar yang menjadi salah satu pasar terbesar para pengrajin alas kaki yang ada di wilayah Kabupaten Bogor.

Meningkatnya jumlah pesanan tersebut membuat omset para pengrajin alas kaki dan pekerja ikut meningkat. Untuk satu kodi para pekerja mendapat upah sebesar Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu untuk sepatu atau sandal kualitas tinggi. Sedangkan sepatu dan sandal kelas bawah mendapat upah berkisar sampai Rp 50 ribu per kodinya.

"Untuk kami pemilik bengkel upah bersih yang kami terima dari 20 kodi sepatu dan sandal yang diproduksi sebesar Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu per kodi," kata Rahman yang juga Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Masyarakat Industrik Kecil Menengah (FKMIKM) pengrajin alas kaki Kabupaten Bogor.

Pengrajin alas kaki di Kabupaten Bogor tersebar di sejumlah daerah yakni Dramaga, Ciomas, dan Tamansari. Mereka tergabung dalam FKIKM dengan jumlah pengrajin mencapai 5.000 pengrajin.

Kebanjiran orderan juga dialami pengrajin alas kaki di wilayah Ciomas. Alwais (54) juga sedang disibukkan dengan pemesanan sendal dan sepatu untuk Ramadhan dan Lebaran 1436 Hijriah.

Menurut Alwais, model sepatu sendal yang menjadi tren saat ini untuk anak-anak yang diminati model Frozen. Sedangkan untuk dewasa, model sandal kelom masih mendominasi pesanan.

"Permintaan yang banyak untuk anak-anak sandal Frozen, dewasa modelnya kelom dan sepatu wedges. Kadang kita juga buat tergantung kreatif teman-teman di bengkel," katanya. Feru Lantara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com