Target tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo ketika rapat paripurna hari ulang tahun ke-488 DKI Jakarta di Gedung DPRD, Senin (22/6/2015) kemarin.
"Kita harus bisa mencapai target, apalagi karyawan sudah mendapat gaji dan TKD (tunjangan kinerja daerah) yang baik," ujar Heru di Balai Kota, Selasa (23/5/2015).
Kemarin, Tjahjo mengatakan, rendahnya penyerapan anggaran di DKI Jakarta akibat kehati-hatian Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dalam membelanjakan anggaran. Sebab, kata Tjahjo, Basuki tidak ingin ada penyalahgunaan anggaran.
"Tenaga di bawah lebih suka menyewa truk sampah yang Rp 400 miliar ketimbang membeli. Antara merenovasi dan membangun SD, lebih mahal renovasinya. Itulah yang saya kira membuat Gubernur hati-hati dalam membelanjakan anggaran," ujar dia.
Meski demikian, Tjahjo menyatakan upaya pencegahan korupsi tidak boleh sampai membuat rendahnya penyerapan. Sebab, rendahnya penyerapan anggaran akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat.
Heru pun tidak membantah yang disampaikan Tjahjo. Menurut Heru, pernyataan Tjahjo benar, termasuk soal Pemprov yang lebih suka menyewa daripada membeli.
Heru mengatakan, tahun ini Pemerintah Provinsi DKI akan membeli 400 mobil. Dia pun menegaskan target penyerapan anggaran akan bisa tercapai apabila kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) baik.
"Mudah-mudahan bisa tercapai. Yang penting SKPD kinerjanya harus baik," ujar Heru.
Saat memberi sambutan pada sidang paripurna istimewa DPRD dalam rangka peringatan HUT ke-448 Jakarta, Mendagri Tjahjo Kumolo mengingatkan Gubernur Basuki tentang penyerapan anggaran.
"Yang memprihatinkan saya adalah anggaran baru 10 persen penyerapannya di DKI. Tolong pacu, kalau tidak, yang rugi masyarakat," kata Tjahjo.
Dia meminta Basuki untuk memperbaiki penyerapan anggaran daerah. Karena bila penyerapan APBD sangat minim, hal itu akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan serta memengaruhi kesejahteraan masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.