Menurut Basuki, semua usaha mikro kecil menengah akan ditampung menjadi satu dalam penyelenggaraan Jakarta Fair. "Saya dan Pak Djarot (Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat) sudah sepakat, tahun depan enggak ada lagi acara PRJ begituan," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (23/6/2015).
Basuki menegaskan, Jakarta International Expo (JIExpo), penyelenggara Jakarta Fair Kemayoran, lebih profesional daripada pengelola PRJ Senayan, PT Pradana Gransindo Convex. Penyelenggara PRJ, lanjut Basuki, hanya mencari keuntungan dengan mencatut logo Pemerintah Provinsi DKI.
Basuki menegaskan, dua PRJ yang dilaksanakan selama dua tahun berturut-turut gagal. "Pertamanya, PRJ itu kami kira bagus kalau dilaksanakan di tengah kota, di Monas, ya sudah kami uji coba, tetapi gagal. Pedagang kaki lima (PKL) masuk semua ke Monas. Banyak oknum jualin lapak juga. Itu yang saya kesal," kata Basuki.
"Jadi, lebih baik kami tekan saja di JIExpo. Mereka kasih banyak ruang untuk UMKM yang murah dan sekarang juga ruangnya diperluas satu hektar. Dia lebih profesional, lihat saja kalau ke sana, tidak ada sampah," kata Basuki lagi.
Sebelumnya, Selasa siang tadi, sekitar 20 pedagang serta penyewa stan PRJ Senayan mendatangi Balai Kota Jakarta. Mereka meminta bertemu dengan Djarot dan mempertanyakan pertanggungjawaban orang nomor dua tersebut atas kerugian yang mereka dapat saat berdagang di PRJ Senayan.
Pedagang mengaku mengalami kerugian besar akibat mengikuti perhelatan tersebut. Mereka merasa tertipu karena mengira acara itu merupakan acara yang didukung oleh Pemprov DKI. Pengelola tidak memenuhi janji mengembalikan uang sewa stan pada Sabtu (20/6/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.