Menurut laporan yang dia terima, 17 persen dari hidangan-hidangan takjil yang dijual di pinggir jalan tidak sehat dan mengandung boraks.
"Kamu tahu enggak sekarang hasil laboratorium, (hidangan) takjil-takjil itu 17 persen mengandung boraks? Pasti kan mau ditertibkan yang seperti itu, bisa kena kanker lho kalau konsumsi boraks. Kita semua dengan lugu beli semua takjil. Mana pernah kita kepikiran bulan puasa ada orang tega begitu," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (26/6/2015).
Oleh karena itu, ia berupaya menertibkan pedagang kaki lima (PKL). Salah satu caranya ialah dengan merealisasikan program Lenggang Jakarta.
Selain mendapat kios, pedagang juga dibina untuk menjajakan dagangan yang sehat serta higienis sehingga warga tak lagi takut untuk membeli makanan di PKL.
"PKL yang ada di Lenggang Jakarta sekarang sebagian bersyukur karena punya tempat yang lebih baik," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.