Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digaji Tetap Per Bulan, Pengemudi Kopaja Bersyukur

Kompas.com - 26/06/2015, 14:18 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengemudi kopaja merasa terbantu bila benar nantinya Pemprov DKI melalui PT Transjakarta akan memberi upah dengan sistem bulanan, apalagi dengan angka hingga Rp 5,4 juta per orang. Sebab, selama ini, upah yang mereka dapat per harinya tidak menentu.

"Alhamdulillah kalau betul kita bakal digaji bulanan Rp 5 jutaan. Selama ini, kita kerja upahnya kan tidak menentu. Kadang kalau hari libur Jakarta sepi, kita juga sepi penumpang. Kerja ya jadi enggak ada artinya," kata Suhadi (38), salah satu pengemudi kopaja P-16 rute Tanah Abang-Ciledug, kepada Kompas.com, Jumat (26/6/2015) siang.

Suhadi mengungkapkan, sistem sewa yang diterapkan kopaja selama ini terkadang membuat pengemudinya kewalahan. Saat hari libur seperti Lebaran, pengemudi kopaja lebih banyak merugi dibanding untung. Sebab, warga Jakarta yang biasa menggunakan transportasi kopaja sehari-hari memilih mudik untuk Lebaran.

Hal itu berakibat pada nominal setoran menjadi tidak terpenuhi. Otomatis pengemudi maupun kondektur yang bertugas tidak mendapat upah bila setoran tidak lengkap. Padahal, Suhadi berpendapat, menjadi pengemudi kopaja tidak bisa asal menyetir, tetapi juga harus memiliki konsentrasi yang prima.

"Rata-rata semuanya harus nyetor Rp 500.000 sehari. Kalau sehari dapat lebih dari gopek, kita bisa makan. Tapi, kalau enggak, ya kita tahan dulu perut. Kalau sistem gaji bulanan kita kan jadi jelas pendapatannya. Kita bersyukur jadi dihargai bekerja jadi sopir kopaja. Tanggung jawabnya kan nyawa soalnya," kata pria berkumis yang sudah enam tahun bekerja sebagai pengemudi kopaja P-16 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com