"Kebetulan Kamis (25/6/2015) lalu saya mendapati secara langsung dua atau tiga kejadian. Tapi, sekadar intimidasi omongan," kata Cindy Audilla, salah satu mahasiswi UI, kepada Kompas.com, Sabtu (27/6/2015) siang.
Cindy sendiri adalah pengguna Facebook yang mem-posting cerita mengenai pencegatan seorang pengemudi Go-Jek oleh sejumlah tukang ojek konvensional di dalam kawasan UI. Dalam posting-an itu, Cindy menceritakan kekhawatiran yang dihadapi pengemudi Go-Jek saat mengantarkan dirinya ke dalam kawasan UI.
Terlebih lagi, beberapa pengemudi ojek konvensional pernah melakukan pencegatan kepada pengendara Go-Jek yang melintas di dalam kampus itu. Posting-an Cindy itu lantas mendapat lebih dari 1.000 respons pengguna Facebook lain.
"Pencegatan itu terjadi pada hari pertama puasa, hari Kamis tanggal 18 Juni, di Jalan Lingkar Utara UI. Tapi, Go-Jek-nya enggak ditodong, hanya dicegat dan ditanya-tanya dan dikasih pesan-pesan," kata Cindy mengklarifikasi.
Menurut Abi, mahasiswa FISIP UI, yang ditemui Kompas.com pada Sabtu, kabar intimidasi terhadap Go-Jek di UI mulai terdengar sejak awal Juni ini. Dari pengamatannya, dalam sebulan terakhir, pengemudi Go-Jek memang mulai ramai melintas di kampusnya.
"Kalau tidak salah sejak awal Juni ini atau akhir Mei sudah mulai muncul Go-Jek itu. Rata-rata mereka emang lagi bawa penumpang. Setelah itu, mulai ramai yang soal tukang ojek marah ke Go-Jek," katanya.
Abi pun mengaku pernah menyaksikan salah seorang pengemudi Go-Jek dintimidasi oleh tukang ojek yang sedang mangkal di depan fakultasnya.
Meski begitu, salah seorang pengemudi Go-Jek yang sedang berada di kawasan UI pada Sabtu siang mengaku tidak kapok mengantarkan penumpang ke kampus itu. Sebab, dia merasa tidak ada yang salah dengan pekerjaan yang dilakukannya itu.
"Teman-teman sering sih, tapi alhamdulillah saya enggak (diintimidasi). Ditanyain doang. Pas saya jawab, saya liatin bukti dari HP kalau emang ada yang mesen ojek saya," kata Doni, salah satu pengemudi Go-Jek, yang sedang menjemput penumpang di halte bus FISIP UI, siang itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.