Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Hilangkan "Zombie", Ahok Terus Rayu Metromini Gabung ke Transjakarta

Kompas.com - 29/06/2015, 15:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tengah gencar merayu pengusaha bus metromini untuk bergabung dalam manajemen PT Transjakarta. Hal itu diupayakan agar semua bus kota yang beroperasi di Jakarta menerapkan sistem rupiah per kilometer dan menghilangkan bus-bus reyot yang kerap menyebabkan kecelakaan. 

"Mesti pelan-pelan buang semua bus 'zombie' (bus reyot) dan ganti dengan bus baru, pakai sistem pembayaran rupiah per kilometer juga," kata Basuki di Balai Kota, Senin (29/6/2015). [Baca: Tewaskan Pejalan Kaki di Blok S, Sopir Metromini Ditangkap]

Apabila Kopaja berada dalam satu koperasi, manajemen Metromini oleh perseorangan. Dengan demikian, PT Transjakarta dan Dinas Perhubungan Transportasi (Dishubtrans) DKI bakal merayu manajemen perseorangan Metromini.

Basuki juga akan meminta Dishubtrans DKI untuk meningkatkan kuota bus kopaja. Kopaja juga dapat diperbolehkan membeli bus dari Metromini. [Baca: Ikuti Jejak Kopaja, Pengusaha Metromini Bersedia jika Gabung dengan Transjakarta]

"Begitu Metromini gabung dengan kami, namanya sudah bukan Metromini lagi. Kami lagi tawarkan perseorangannya. Ini kan ibarat orang-orang itu mau 'pindah partai' atau enggak," kata Ahok, sapaan Basuki. [Baca: Ini Alasan Metromini Tak Memiliki Satu Manajemen]

Salah satu pengusaha bus metromini, Azas Tigor Nainggolan, mengaku senang jika Metromini bisa berada di bawah manajemen PT Transjakarta.

Pemilik delapan unit bus metromini itu pun bersedia bergabung dengan PT Transjakarta. Meski demikian, menurut dia, perlu dilakukan penggodokan formula sebelum manajemen PT Transjakarta merekrut Metromini.

PT Transjakarta perlu mengakomodasi setiap pemilik bus metromini. "Jadi, nanti para pemilik metromini bisa langsung kontrak dengan PT Transjakarta," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com