"Mesti pelan-pelan buang semua bus 'zombie' (bus reyot) dan ganti dengan bus baru, pakai sistem pembayaran rupiah per kilometer juga," kata Basuki di Balai Kota, Senin (29/6/2015). [Baca: Tewaskan Pejalan Kaki di Blok S, Sopir Metromini Ditangkap]
Apabila Kopaja berada dalam satu koperasi, manajemen Metromini oleh perseorangan. Dengan demikian, PT Transjakarta dan Dinas Perhubungan Transportasi (Dishubtrans) DKI bakal merayu manajemen perseorangan Metromini.
Basuki juga akan meminta Dishubtrans DKI untuk meningkatkan kuota bus kopaja. Kopaja juga dapat diperbolehkan membeli bus dari Metromini. [Baca: Ikuti Jejak Kopaja, Pengusaha Metromini Bersedia jika Gabung dengan Transjakarta]
"Begitu Metromini gabung dengan kami, namanya sudah bukan Metromini lagi. Kami lagi tawarkan perseorangannya. Ini kan ibarat orang-orang itu mau 'pindah partai' atau enggak," kata Ahok, sapaan Basuki. [Baca: Ini Alasan Metromini Tak Memiliki Satu Manajemen]
Salah satu pengusaha bus metromini, Azas Tigor Nainggolan, mengaku senang jika Metromini bisa berada di bawah manajemen PT Transjakarta.
Pemilik delapan unit bus metromini itu pun bersedia bergabung dengan PT Transjakarta. Meski demikian, menurut dia, perlu dilakukan penggodokan formula sebelum manajemen PT Transjakarta merekrut Metromini.
PT Transjakarta perlu mengakomodasi setiap pemilik bus metromini. "Jadi, nanti para pemilik metromini bisa langsung kontrak dengan PT Transjakarta," ujarnya.