"Awalnya warga membakar sampah, tetapi tidak padam-padam dan api mulai membesar, makanya kami panggil damkar," ujar salah satu staf kelurahan Tohirun (43) di lokasi.
Tohirun menuturkan, asap sudah terlihat sejak Senin (29/6/2015) pukul 23.00 WIB. Namun, warga menyadarinya sebagai aktivitas membakar sampah biasanya. Kemudian, asap mulai menebal dan warga pun melapor ke Kelurahan Karet.
Selanjutnya petugas dari Suku Dinas Pertamanan mencoba memadamkan api dengan mobil penyiraman. Namun, api tidak juga mampu dipadamkan. Sehingga dua unit mobil damkar pun diterjunkan untuk memadamkan api.
Pantauan Kompas.com sekitar pukul 14.00 WIB, petugas masih berusaha memadamkan api. Selain petugas, masyarakat pun membantu memadamkan dengan kucuran air dari selang.
Menurut salah satu petugas damkar Hardiyanto, api sulit dipadamkan karena sumber api tertimbun puing-puing bangunan di tanah kosong tersebut.
Sebelum menjadi tanah kosong, lokasi tersebut sempat dibangun bangunan tetapi karena mangkrak bangunan tersebut dibongkar kembali. Puing-puing pun masih berserakan di tanah tersebut bercampur dengan sampah.
"Sumber api ketutup puing, jadi seperti ada bara-bara begitu di bawah puing," kata dia. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun bila tidak segera dipadamkan api dikhawatirkan akan menyebar ke rumah-rumah di sekitar tanah kosong tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.