Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Makam di Tangerang Akan Habis Delapan Tahun Lagi

Kompas.com - 30/06/2015, 15:04 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang mulai sulit mencari lahan untuk dijadikan makam. Lahan makam yang tersedia saat ini sudah terisi lebih 50 persen di sejumlah taman permakaman umum (TPU). TPU yang dimaksud ada di tanah wakaf maupun yang dikelola oleh pemerintah.

"Jumlah makam di TPU yang dikelola pemerintah, seperti TPU Selapajang, terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pas awal berdiri tahun 1995, peningkatan per tahun hanya 100 sampai 200 makam. Sekarang per tahun 1.200 makam," kata Kepala Seksi Pengelolaan Tanah Makam Dinas Cipta Karya dan Permukiman Kota Tangerang Iskandar Muda, Selasa (30/6/2015).

Berdasarkan grafik peningkatan tersebut, Iskandar menilai tanah wakaf di dekat wilayah warga, sudah semakin penuh. Biasanya, warga memilih menguburkan kerabatnya di tanah wakaf dibanding ke TPU milik pemerintah yang jaraknya jauh dari rumah.

Menurut Iskandar, luas TPU Selapajang kini tinggal empat hektar. Jika dihitung per makam sebesar 26,4 meter kubik, maka jumlah makam yang tersedia tinggal 8.000 unit.

"Dari hitung-hitungan sederhana, 8.000 makam itu bakal penuh dalam tujuh sampai delapan tahun lagi," tambah dia.

Dari sisi harga, makam di TPU yang dikelola pemerintah lebih murah dibanding di tanah wakaf. Penyewa lahan makam hanya mengeluarkan uang sekitar Rp 150.000. Jumlah itu sudah termasuk biaya sewa lahan, sewa mobil jenazah, dan biaya lainnya.

Namun untuk membayar jasa tukang gali kubur, terpisah dari biaya Rp 150.000. Sedangkan di tanah wakaf, biayanya sekitar Rp 2,5 sampai Rp 3 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com