Rahmadani menyatakan, keponakannya itu ada dalam manifes dari Hercules yang jatuh. Namun, pihak Lanud Halim Perdanakusuma belum dapat memastikan statusnya. Hanya, Letda Dian tercatat sabagai kopilot 2 pesawat naas tersebut.
"Belum bisa pastikan. Di sana (Halim), kami dikasih tahu (untuk) nunggu berita dari Medan. Jadi, dari sini (Halim) belum bisa mastiin," ujar Rahmadani.
Rahmadani mengatakan, Letda Dian adalah anak pertama dari pasangan Arfani dan Yanani. Arfani adalah kakak Rahmadani, yang merupakan anggota TNI Angkatan Darat berpangkat kapten dan berdinas di Kodam II Sriwijaya di Palembang.
Menurut Rahmadani, ia terakhir bertemu keponakannya sekitar satu tahun yang lalu. Namun, mereka tetap berkomunikasi melalui handphone. Jika hendak berdinas terbang ke Jakarta, Letda Dian selalu mengabari pamannya. Sekalipun tak dapat mengunjungi rumah Rahmadani, sang keponakan tetap mengabarinya.
"Misalnya dari Solo ke Jakarta, dia SMS, 'Om, saya mau ke Jakarta, tetapi enggak bisa mampir'," kenang Rahmadani.
Namun, pada rute perjalanan kali ini, yang salah satu tujuannya adalah Jakarta, Letda Dian tak mengabarinya. "Biasanya kalau ke Jakarta selalu kontak, tetapi pas ini enggak," ujarnya.
Kini, orangtua Letda Dian sudah berkumpul dengan keluarga di Palembang. Rahmadani beberapa kali mencoba menghubungi kakaknya, tetapi belum berhasil. Hanya ada kabar dari adik Letda Dian bahwa di rumah sedang ramai keluarga. Pihak keluarga masih menunggu kabar dari TNI AU mengenai rencana selanjutnya. Kemungkinan, kedua orangtua Letda Dian akan menuju Medan.