Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Ini, Kopilot Hercules Itu Tak Beri Kabar Saat ke Jakarta

Kompas.com - 30/06/2015, 23:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rahmadani (45) terkejut mendengar kabar bahwa pesawat Hercules C-130 yang diawaki salah satu keponakannya, Letnan Dua (Pnb) Dian Sukman Pasaribu, jatuh di Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6/2015). Pria warga RT 04 RW 06 Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, itu pun bergegas ke Bandara Halim Perdanakusuma untuk mengeceknya.

Letda (Pnb) Dian tercatat sebagai kopilot 2 di pesawat Hercules naas tersebut. Rahmadani tak menyangka, anak kakaknya tersebut ada dalam pesawat yang jatuh itu. Mulanya, Rahmadani, yang sedang menonton televisi, melihat pemberitaan tentang pesawat jatuh. Kemudian, nenek Letda Dian yang ada di Jambi meneleponnya.

"Pertama lihat dari televisi, ibu saya, neneknya Dian, nanyain, itu ada pesawat jatuh, Dian naik di dalam. Saya percaya enggak percaya, akhirnya saya ke Halim, baru percaya," kata Rahmadani, saat ditemui di kediamannya, Selasa malam.

Rahmadani menyatakan, keponakannya itu ada dalam manifes dari Hercules yang jatuh. Namun, pihak Lanud Halim Perdanakusuma belum dapat memastikan statusnya. Hanya, Letda Dian tercatat sabagai kopilot 2 pesawat naas tersebut.

"Belum bisa pastikan. Di sana (Halim), kami dikasih tahu (untuk) nunggu berita dari Medan. Jadi, dari sini (Halim) belum bisa mastiin," ujar Rahmadani.

Rahmadani mengatakan, Letda Dian adalah anak pertama dari pasangan Arfani dan Yanani. Arfani adalah kakak Rahmadani, yang merupakan anggota TNI Angkatan Darat berpangkat kapten dan berdinas di Kodam II Sriwijaya di Palembang.

Menurut Rahmadani, ia terakhir bertemu keponakannya sekitar satu tahun yang lalu. Namun, mereka tetap berkomunikasi melalui handphone. Jika hendak berdinas terbang ke Jakarta, Letda Dian selalu mengabari pamannya. Sekalipun tak dapat mengunjungi rumah Rahmadani, sang keponakan tetap mengabarinya.

"Misalnya dari Solo ke Jakarta, dia SMS, 'Om, saya mau ke Jakarta, tetapi enggak bisa mampir'," kenang Rahmadani.

Namun, pada rute perjalanan kali ini, yang salah satu tujuannya adalah Jakarta, Letda Dian tak mengabarinya. "Biasanya kalau ke Jakarta selalu kontak, tetapi pas ini enggak," ujarnya.

Kini, orangtua Letda Dian sudah berkumpul dengan keluarga di Palembang. Rahmadani beberapa kali mencoba menghubungi kakaknya, tetapi belum berhasil. Hanya ada kabar dari adik Letda Dian bahwa di rumah sedang ramai keluarga. Pihak keluarga masih menunggu kabar dari TNI AU mengenai rencana selanjutnya. Kemungkinan, kedua orangtua Letda Dian akan menuju Medan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com