Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Besar Terpukul karena Orangtua Sandy Belum Lama Meninggal

Kompas.com - 01/07/2015, 03:04 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ayah dan ibu dari Kapten Penerbang Sandy Permana disebut baru saja meninggal dunia. Dengan adanya kejadian yang menimpa pesawat Hercules tipe C-130 milik TNI-AU di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, keluarga Sandy semakin terpukul. Terlebih lagi, Sandy sampai saat ini belum dipastikan selamat atau telah meninggal dunia.

"Ibu Sandy baru saja meninggal tiga bulan lalu, beliau sakit. Lalu 40 hari setelah itu, ayahnya meninggal juga karena sakit. Sekarang kami dengar kabar seperti itu, kami pasrah saja," kata paman dari istri Sandy, Sriyono (57), Selasa (30/6/2015).

Sriyono menceritakan, ketika terjebak macet seusai pulang kerja tadi sore, dia melihat-lihat berita melalui handphone. Ada satu berita yang menarik perhatian Sri, yaitu tentang kecelakaan pesawat Hercules di Medan. Sri mengaku baru saja membaca paragraf pertama, lalu memutuskan tidak melanjutkan bacaannya.

Sri menemukan informasi, pilot pesawat tersebut adalah Kapten Penerbang Sandy Permana. Tanpa buang waktu, Sri memutuskan langsung ke pangkalan TNI-AU di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Namun, di sana, dia tidak mendapatkan informasi apa pun tentang kecelakaan yang terjadi pada Selasa siang.

Di Halim, Sri bertemu dengan saudara Sandy dari Sleman, Jawa Tengah. Mereka membicarakan soal kecelakaan pesawat Hercules dan tentang Sandy. Sri mencari info hingga mendapat kabar bahwa memang benar Sandy yang menerbangkan pesawat tersebut.

Sri kemudian memberi tahu hal tersebut kepada Nana Hapsari, istri Sandy yang berada di rumah dinas Sandy, kompleks TNI-AU, Malang, Jawa Tengah. Nana terdengar kaget dan sangat sedih. Namun, Nana berpesan agar pihak keluarga bisa menunggu keterangan resmi dari TNI-AU.

Sandy merupakan penerbang dari Skuadron Udara 32 Lanud Abdul Rachman Saleh. Pilot muda ini baru saja lulus dari sejumlah pelatihan, dan dinobatkan sebagai kapten pilot pada 6 Maret 2014 lalu. Sebagai kapten pilot, Sandy dinyatakan mampu melaksanakan tugas penerbangan secara profesional dengan berbagai kendala yang dihadapi selama proses penerbangan dilakukan.

Sandy pun pernah mendapat penghargaan berupa herky number atas pencapaiannya dalam kualifikasi sebagai seorang penerbang. Putra kelahiran Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, itu memiliki dua anak perempuan, Putri (3) dan Zahirah (1).

Kini, keluarga menanti kepastian dari TNI-AU. Sementara itu, mereka juga berharap ada mukjizat sehingga Sandy masih bisa selamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com