"Kalau kamu susah, miskin, tetapi hidup di Jakarta, kamulah orang pertama yang harus memiliki rekening bank," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/7/2015).
Dengan rekening bank, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih mudah dalam menyalurkan bantuan. Melalui rekening itu, DKI lebih mudah mendapatkan data warga kurang mampu di Jakarta dan selanjutnya dicocokkan dengan data yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS). Dengan demikian, penyaluran bantuan bisa lebih tepat sasaran.
"Warga tidak mampu juga bisa (mendapat) diskon kalau naik bus. Pelajar juga gratis (naik bus) asal tunjukkan KJP (Kartu Jakarta Pintar). Jadi, nanti kalau ada warga yang susah membeli beras, punya anak tiga, dan tidak punya KJP semua, saya bisa cek datanya dari rekening bank dia," kata Basuki.
Untuk mendorong warga kurang mampu membuka rekening bank, Basuki menginstruksikan PD Pasar Jaya menerapkan sistem transaksi non-tunai pada operasi pasar. Warga baru bisa membeli sembako murah yang ada di pasar jika memiliki uang elektronik.
Ada tiga bank yang berpartisipasi dalam operasi pasar itu, yakni Bank DKI, BCA, dan BRI.
"Sekarang kan sudah ada program Tabunganku yang sama OJK (Otoritas Jasa Keuangan), yang persyaratannya boleh setor uang sedikit sebagai setoran awal, Rp 1.000-Rp 2.000 juga boleh. Tidak ada biaya administrasi bank juga tiap bulannya," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.