Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga, Ini Penyebab Alfamart Paling Banyak Dirampok

Kompas.com - 02/07/2015, 17:08 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Alfamart dan Alfamidi menjadi minimarket yang paling banyak dirampok selama bulan Juni 2015. Dari 15 perampokan yang terjadi, 10 di antaranya terjadi di Alfamart dan empat di Alfamidi.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal, hal ini diduga karena Alfamart tidak memiliki sistem komunikasi yang baik antartoko. Jadi, bila terjadi perampokan di sebuah toko, maka toko lainnya di daerah yang sama tidak mengetahuinya.

"Makanya pelaku bisa melakukan perampokan berantai dari satu toko ke toko lainnya dalam waktu singkat," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/7/2015).

Iqbal menilai, seharusnya pengelola minimarket saling berkomunikasi dengan pengelola minimarket lain yang letaknya berdekatan. Maka, bila terjadi perampokan di suatu minimarket, pengelola minimarket lainnya segera mengetahui dan memperketat pengamanannya.

Hal ini demi memutus perampokan yang dilakukan berantai sehingga korban dan kerugian bisa diperkecil. "Bila sebuah minimarket tahu ada minimarket lainnya yang dirampok, bisa saja mereka menutup toko atau cara lainnya," kata dia.

Menurut Iqbal, sampai saat ini perampok minimarket yang belum bisa ditangkap masih bisa merampok secara berantai untuk beberapa minimarket yang berdekatan.

Selain itu, Iqbal juga menilai sistem keamanan di Alfamart atapun Alfamidi tidak terlalu baik. Maka, ia pun menyarankan kepada pengelola toko untuk meningkatkan sistem keamanannya.

"Sistem pengamanannya ini yang perlu ditingkatkan. Bisa juga mereka (pihak minimarket) mengadakan patroli per area atau wilayah atau bisa juga menyewa jasa sekuriti," ujar Iqbal.

Namun, kata dia, semakin lama kecenderungan minimarket untuk menyimpan uang dalam jumlah banyak mulai berkurang. Hal itu terbukti dengan menurunnya total kerugian minimarket dalam beberapa waktu terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com