Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Sistem di Bandara Soekarno-Hatta Berubah Jadi "Offline"

Kompas.com - 05/07/2015, 12:12 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com
- Kebakaran melanda salah satu ruang executive lounge di JW Sky Lounge, Terminal 2E, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (5/7/2015) pagi. Setelah petugas mendapatkan informasi adanya kebakaran, semua sistem dan kegiatan operasional di Terminal 2E dan sekitarnya dimatikan dan diganti dengan sistem manual atau offline.

Sistem offline ini ternyata tidak bisa langsung diterapkan. Ada sejumlah persiapan yang harus dilakukan pihak bandara, mengingat ada sekitar 50 penerbangan domestik dan enam penerbangan internasional maskapai Garuda Indonesia yang belum berangkat sampai jam 11.40 WIB.

Penumpang menumpuk di lantai satu Terminal 2 yang mengarah ke lift dan di tangga naik ke lantai dua. Untuk masuk ke tempat check in di Terminal 2, memang harus menuju ke lantai dua. Sementara tempat terjadinya kebakaran juga berada di lantai dua, sehingga penumpang ditahan di satu lokasi agar tidak terkena asap kebakaran yang sudah mengepul di beberapa ruangan.

Kepadatan mencapai puncaknya sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, semua penumpang kebingungan dan tidak tahu harus bertanya ke siapa. Salah satu costumer service mobile yang berada di lokasi juga mengaku tidak tahu harus berbuat apa.

"Saya belum dapat informasinya. Coba tunggu sebentar ya, Pak," kata costumer service mobile perempuan kepada Kompas.com di lokasi.

Beberapa penumpang mengeluhkan kecilnya volume pengeras suara. Semua penumpang Garuda Indonesia ke beberapa kota besar di Indonesia mengaku hanya bisa menunggu saja. Beberapa ada yang menunggu dengan sabar, namun beberapa lagi ada yang resah dengan minimnya informasi dari petugas.

"Saya ke Denpasar satu jam lagi. Ini malah katanya ada penerbangan pagi belum bisa masuk juga sampai sekarang, saya bisa-bisa baru berangkat nanti malam lagi," kata Surya (32), warga asal Cipondoh, Tangerang.

Penumpukan penumpang terjadi sampai kira-kira jam 10.30 WIB. Beberapa petugas bandara bergerak ke tempat check in sambil membawa alat-alat tertentu. Alat itu nantinya digunakan untuk melakukan check in secara manual. Penumpang hanya perlu menunjukkan kode booking di tiket mereka dan diverifikasi secara manual oleh petugas.

Sejak counter check in dibuka, tepatnya di Terminal 2F, kepadatan penumpang mulai terurai. Penumpang yang tadinya di 2E untuk penerbangan domestik Garuda Indonesia memang dialihkan ke 2F.

Hingga pukul 11.50 WIB, penumpang sedikit demi sedikit sudah bisa masuk ke ruang check in dan menunggu penerbangan. Menurut petugas Garuda Indonesia, Andi, belum ada penerbangan Garuda Indonesia yang diterbangkan.

Rencananya, pihak maskapai akan mengoperasikan dua pesawat jenis air bus untuk menampung penumpang yang jadwalnya delay. Satu pesawat air bus diperkirakan bisa menampung empat penerbangan pesawat ukuran sedang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disamayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disamayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com