Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Masih Menumpuk di Bandara Soetta, Petugas Dinilai Kebingungan

Kompas.com - 06/07/2015, 00:27 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Hingga Minggu (5/7/2015) malam, penumpukan ratusan penumpang maskapai Garuda Indonesia di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta masih terlihat. Penumpang di terminal keberangkatan internasional itu mendapatkan ketidakjelasan beberapa kali dan harus enam jam hingga sembilan jam lebih tanpa ada petugas yang bisa mengarahkan dengan jelas.

"Kita sudah nunggu hampir enam jam masih belum ada kejelasan. Banyak penerbangan Garuda ke luar negeri belum ada kejelasan sampai sekarang," kata salah satu penumpang, Ngurah Swajaya kepada Kompas.com, Minggu jelang tengah malam.

Ngurah menceritakan, ratusan penumpang dengan kota tujuan seperti Hongkong, Tokyo, Beijing, Haneda, dan Singapura masih terlantar dan kebingungan. Rombongan penumpang Ngurah yang sama-sama akan ke Singapura dengan nomor pesawat GA 822 sendiri sudah sempat boarding, tetapi malah diminta turun lagi.

"Kita sudah naik terus turun lagi karena belum ada clearance. Tampaknya Garuda dan AP (Angkasa Pura) II enggak ada koordinasi. Penumpang dipindah dari satu gate ke gate lainnya," ujar Ngurah.

Pelayanan petugas di lokasi pun dinilai buruk. Penumpang hanya diberikan snack di kotak kecil setelah menunggu selama berjam-jam lamanya. Sampai saat ini, penumpang semakin bingung karena sebagian sudah check in secara manual tapi proses selanjutnya belum jelas harus bagaimana. Juga tidak ada pengumuman kapan pesawat mereka akan terbang.

"Saya pantau media katanya keterlambatan antara 1,5 sampai 3 jam, itu sama sekali tidak betul," terang Ngurah.

Sebelumnya, terpantau kondisi di lobi Terminal 2D, 2E, dan 2F sudah normal. Antrean penumpang tidak lagi ada seperti yang terjadi sejak Minggu siang. Namun pewarta tidak diizinkan masuk ke ruang check in oleh petugas Aviation Security (Avsec) sehingga tidak terpantau bagaimana kondisi di dalam.

Penumpukan penumpang bermula saat terjadi kebakaran di Terminal 2E. Sampai saat ini, polisi belum menentukan apa penyebab sebenarnya dari kebakaran tadi pagi.

Dugaan sementara, ada hubungan arus pendek dari oven yang digunakan di salah satu ruangan di lounge tersebut. Pihak Puslabfor Mabes Polri masih menyelidiki lebih lanjut kebakaran di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com