"Masalah paling sepele, masalah lalu lintas, tidak menggunakan helm, membuka pintu belakang mobil kemudian duduk ramai-ramai di situ, iring-iringan bergerak sambil klakson dihidupkan. Itu berbahaya," kata Tito di ruangannya, Selasa (7/7/2015).
Masalah lainnya yang tak kalah serius yakni soal orang-orang yang memanfaatkan SOTR sebagai ajang mabuk-mabukan. Mereka juga membawa senjata tajam saat aksi tersebut dan menyebabkan tawuran.
"Kemudian yang lebih ekstrem, ada beberapa kasus yang rombongan arak-arakan ini saling ledek dengan yang lain terus nanti tawuran. Itu terjadi 2-3 hari lalu di Mampang," kata Tito.
Ke depan, polisi tidak akan segan merazia rombongan orang yang melalukan SOTR. Apabila ditemukan benda-benda berbahaya maka akan dilakukan penahanan.
"Yang melanggar lalu lintas kita tilang, yang enggak bawa surat mobil atau motornya akan kita tahan, kemudian yang membawa senjata tajam akan kita tahan. Kemudian mabuk-mabukan, apalagi obat-obatan akan kita terapkan undang-undangnya, yang tawuran juga akan kita tangkap," kata Tito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.