Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengais Rezeki Lebih Selama Hari Raya...

Kompas.com - 07/07/2015, 17:42 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rika Darwati (28) rela tak berkumpul bersama keluarga pada hari raya Idul Fitri mendatang. Ibu satu anak ini memutuskan untuk menjadi tenaga pengganti pembantu rumah tangga atau yang dikenal dengan istilah infal.

Wanita berambut panjang ini mengaku sudah dua kali mempertaruhkan nasib di Ibu Kota untuk bekerja menjadi pekerja infal. Ia merencanakan untuk bekerja selama dua minggu.

"Jadi infal saya bisa dapat upah dua sampai tiga kali lipat dari upah biasanya," kata dia di kantor yayasan penyalur tenaga kerja, Bu Gito, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (7/7/2015).

Ia menjelaskan, upah yang diterimanya saat bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Bandung adalah Rp 800.000 per bulan. Sementara itu, dengan bekerja sebagai pekerja infal, ia mendapatkan Rp 1,8 juta untuk bekerja selama 15 hari.

Jika ia mau memperlama jasanya menjadi satu bulan, ia bisa mendapat upah Rp 2,6 juta. Upah tersebut lebih besar karena dihitung secara harian.

"Satu hari Rp 120.000-150.000, lumayan banget buat tambah-tambahan," ujarnya.

Wanita yang sejak gadis telah menjadi PRT ini menganggap berkumpul dengan keluarga tidak harus dilakukan saat Lebaran. Karena itu, selagi ada kesempatan untuk mendapatkan uang selama Hari Raya, ia pun memilih untuk bekerja.

Tenaga infal lainnya, Tati Taryati (35), mengaku gaji lebih besarlah yang membuat dia memutuskan untuk bekerja pada Hari Raya.

Menurut ibu dari dua orang anak itu, menjadi pekerja infal merupakan pengalaman pertama baginya.

"Baru sekarang saja menjelang Lebaran saya jadi pembantu infal. Ini pengalaman pertama saya," kata Tati.

Tati berencana hanya menjadi pekerja infal selama 15 hari. Sebab, setelah itu, Tati harus kembali ke Ciwidey lagi untuk mengurusi keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com