JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah berkembang di 57 negara, aplikasi taksi Uber mulai fokus merambah Indonesia, khususnya Jakarta. Bahkan, pengelola Uber Indonesia optimistis aplikasi mereka akan populer di kalangan pengguna transportasi umum Ibu Kota, khususnya pengguna taksi.
"Bisnisnya berkembang begitu cepat, dan kami ingin Uber dapat terus menjembatani pengemudi dan penumpang. Macet di Jakarta tidak menjadi halangan untuk pelayanan Uber," kata Pemimpin Keselamatan dan Keamanan Asia Pacific (APAC) Uber, Leslie Yu, dalam konferensi pers Uber Indonesia di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (7/7/2015).
Di negara Asia lain, seperti di Tiongkok, Uber menyuntikkan dana hingga sebesar 1 miliar dollar AS. Namun, pengelola Uber menolak membocorkan jumlah investasi yang mereka gelontorkan untuk berbisnis di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia.
"Kami tidak mempunyai nominal investasi di sini. Yang jelas kami ingin memberi kenyamanan maksimal padaa penumpang dan keuntungan maksimal pada pengemudi. Saat ini sudah ada ribuan pengemudi yang bergabung dalam platform kami," kata General Manager Uber Indonesia, Alan Jiang dalam konferensi pers tersebut.
Untuk memikat pengguna, Uber pun menghadirkan sejumlah layanan. Salah satunya, dengan memberi jaminan keamanan untuk penumpang yang menggunakan taksi itu. Jaminan itu berbentuk asuransi keselamatan jiwa yang juga diberikan kepada pengemudi taksi. (Baca: Taksi Uber Beri Jaminan Asuransi kepada Penumpang)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.