Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Keluarkan Seruan untuk Pemudik

Kompas.com - 08/07/2015, 13:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan masukkan untuk warga Jakarta yang akan mudik dan kembali ke Jakarta. Hal itu tertuang dalam Seruan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Nomor 7 Tahun 2015 tentang Menghadapi Arus Mudik dan Arus Balik Idul Fitri 1436 Hijriah.

Seruan itu disebutkan dalam Apel Siaga Pengendalian Arus Mudik Balik Idul Fitri di halaman ex-IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Rabu (8/7/2015) pagi.

Dalam seruannya tersebut, ia meminta untuk memperhatikan beberapa hal kepada warga dalam menghadapi arus mudik dan arus balik.

Inilah isi Seruan Ahok kepada warga:

1. Apabila akan mudik atau bepergian, pastikan rumah anda dalam keadaan aman, sehingga terhindar dari pencurian, kebakaran, dan bencana lainnya. Jangan lupa untuk memberitahukan kepada tetangga dan pengurus RT/RW

2. Demi keamanan dan kenyamanan perjalanan anda :
a. Persiapkan diri dan jangan lupa membawa KTP
b. Apabila mengemudi jangan lupa membawa SIM
c. Gunakan angkutan resmi yang disediakan pemerintah dan hindari membeli tiket melalui calo
d. Persiapkan kendaraan anda dengan baik dan patuhi aturan lalu lintas; dan
e. Diharapkan tidak menggunakan sepeda motor pada saat mudik dan balik, karena rawan terjadi kecelakaan mengingat sepeda motor bukan dirancang untuk perjalanan jarak jauh.

3. Jakarta bukan satu-satunya harapan masa depan kita, dimanapun sama asal mau usaha dan punya ketrampilan.

4. Jakarta adalah kota terbuka bagi seluruh penduduk, terimakasih apabila datang dan tinggal di Jakarta memiliki keahlian, pekerjaan, dan tempat tinggal yang pasti.

5. Bertempat tinggal di Jakarta wajib mematuhi peraturan perundang-undangan, antara lain lengkapi persyaratan, yaitu surat keterangan jalan atau surat keterangan pindah dan surat keterangan catatan kepolisian. Kemudian lapir kepada pengurus RT/RW serta Kantor Kelurahan setempat.

6. Jakarta untuk kita semua, mari kita wujudkan Jakarta Baru, kota modern tertata rapi menjadi hunian yang layak dan manusiawi. (Mohamad Yusuf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com