Tito menyebut ada seorang laki-laki yang membawa barang. Namun tidak dijelaskan secara rinci di mana posisi laki-laki itu berada. "Tapi ini laki-laki membawa sesuatu barang. Tapi kecil barangnya. Makanya efek ledakannya tidak terlalu besar," kata mantan Kepala Detasemen Khusus 88 tersebut.
Petunjuk paling penting yang dimiliki polisi didapat dari closed circuit television (CCTV) di dekat toilet mall tersebut. CCTV itu akan membantu siapa saja orang yang dicurigai meletakkan bom di lokasi tersebut. "Ada petunjuk CCTV. Tapi enggak mungkin kita publikasi ke publik. Ini untuk kepentingan polisi," ungkap Tito.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti mengungkapkan CCTV menjadi kunci pengungkapan kasus bom di Mall Alam Sutera. Pengungkapan kasus ini juga menjadi tantangan untuk Polri.
Badrodin memastikan bahwa ledakan yang terjadi di toilet pria Mal Alam Sutera, Tangerang, Kamis (9/7/2015), berasal dari bom rakitan. Namun, unsur bahan yang bisa menyebabkan ledakan berjumlah sedikit sehingga efek ledakan tidak terlalu besar dan merusak sekelilingnya.
Kepolisian mengindentifikasi ada kesamaan bom di Mal Alam Sutera dengan dua temuan di lokasi berbeda. Pertama, ada kesamaan bahan peledak di Mal Alam Sutera dengan temuan markas pembuatan bom di Cibiru Bandung. Kedua, ada kesamaan dengan bom di ITC Depok. Kesamaan tersebut dapat dilihat dari lokasi yang sama-sama di toilet dan rangkaian bom tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.