Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran PT Mandom Alami Luka Bakar Sampai ke Saluran Pernafasan

Kompas.com - 11/07/2015, 15:31 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter yang menangani 20 korban kebakaran di PT Mandom, Cibitung, Kabupaten Bekasi mengatakan, luka bakar yang dialami para korban tidak hanya luka bakar di bagian kulit saja. Saluran pernafasan seluruh korban yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo juga ikut terbakar.

"Seluruhnya kasus berat dan moderat. Selain ada luka bakar kulit juga ada luka bakar yang kena saluran nafas. Itu dialami seluruh pasien," ujar Direktur Human Resources RSCM Sumaryono di RSCM, Sabtu (11/7/2015).

Sumaryono mengatakan, enam dari 20 korban telah dipasang alat bantu pernafasan. Keenam orang tersebut memiliki kondisi tubuh yang paling memungkinkan untuk dimasuki alat bantu pernafasan.

Sumaryono mengatakan korban kebakaran dengan kondisi seperti itu membutuhkan penanganan yang lebih serius. Mereka yang mengalami luka bakar di saluran pernafasan akan mengalami kesulitan bernafas.

Sementara itu, Kepala Unit Luka Bakar Aditya Wardan mengatakan luka bakar yang dialami oleh 20 korban termasuk luka serius. Luka bakar di tubuh mereka mencapai 30 hingga 70 persen.

Saat ini, seluruh pasien masih dalam tahap pemberian cairan. Sebab, mereka kehilangan cairan tubuh dalam jumlah banyak sewaktu terbakar. "Semua masih dalam pemberian cairan untuk mencukupi kebutuhan cairan mereka yang hilang," ujar Aditya.

Kebakaran yang terjadi di pabrik PT Mandom yang terletak di Kawasan Industri MM 2100 Cibitung, Jawa Barat, Jumat (10/7/2015) siang, mengakibatkan lima orang tewas mengenaskan. Lima korban tewas tersebut mengalami luka bakar hingga 100 persen.

Polisi pun membuka posko ante mortem di Mapolres Bekasi. Posko ini dipimpin Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Metro Jaya. Sementara itu, sekitar 50 orang mengalami luka bakar serius. Sebanyak 20 korban kebakaran yang mengalami luka paling parah dipindahkan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang memiliki peralatan lebih lengkap.

Kebakaran tersebut diduga akibat kebocoran gas di ruang produksi. Dampaknya adalah, bangunan di ruang produksi hancur total.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Bekerja sebagai Pengamen Jalanan

Megapolitan
Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Mertua yang Dianiaya Menantu Ajukan Praperadilan agar Berkas Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Korban Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 71 Orang

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Akan Manfaatkan Waktu untuk Bertemu dengan Warga

Megapolitan
Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Cuti dari Sekda Depok, Supian Suri Pastikan Tidak Lagi Gunakan Fasilitas Negara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Jakarta Fair 2024 dan Jam Operasionalnya

Harga Tiket Masuk Jakarta Fair 2024 dan Jam Operasionalnya

Megapolitan
Daftar Lokasi Park and Ride di Jakarta dan Tarifnya

Daftar Lokasi Park and Ride di Jakarta dan Tarifnya

Megapolitan
Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com