Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antre untuk Membesuk Korban Kebakaran PT Mandom

Kompas.com - 12/07/2015, 19:02 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dipenuhi keluarga korban ledakan gas PT Mandom yang ingin membesuk. Petugas sampai membuat antrean agar para pasien tidak terganggung.

Pihak RSCM telah mengizinkan keluarga korban membesuk sejak Sabtu (11/7/2015) siang. Jumlah pembesuk semakin banyak pada hari Minggu ini. Sementara, pihak RSCM hanya memfasilitasi dua kali waktu besuk, yakni pukul 11.00-14.00 WIB dan 17.00-19.00 WIB.

Para pembesuk tidak sabar menunggu giliran mereka bisa masuk ke dalam ruang perawatan. Satpam pun menjadi sasaran.

"Lama bener ini antrenya. Kapan giliran saya ini Pak Satpam. Keburu buka (puasa), nih," ujar seorang pembesuk, Triono (18), di depan gedung Unit Luka Bakar (ULB) RSCM.

Pantauan kompas.com, semua terlihat ingin segera diizinkan membesuk. Bukan hanya kerabat, sejawat baik dari satu divisi mau pun dari bagian yang lain juga ingin membesuk.

"Emang kita datang rombongan. Tetangga dekat rumah. Tapi, tadi ada juga teman kerja dari pabrik yang datang rombongan," ujar Tri.

Tepat di depan antrean, tiga orang petugas sekuriti kewalahan membendung desakan pembesuk yang ingin masuk melalui lift di lantai dasar gedung ULB tersebut. Petugas sekuriti gedung ULB juga membatasi jumlah kerabat yang diijinkan naik ke lantai dua, lokasi ruangan Intensive Care Unit (ICU) dan High Care Unit (HCU) berada.

"Ruangan ICU kan di lantai dua. Yang besuk nunggu di lorong, emang agak sempit sih karena cuma tiga orang yang boleh masuk. Gantian. Kalau masuk semua, bisa penuh lorong dekat ruang ICU," ujar kerabat korban lainnya, Riri (43).

Saat lift terbuka, keluar tujuh keluarga korban yang sudah selesai membesuk. Kemudian, tujuh pembesuk lainnya masuk ke lift dan bergantian membesuk.

"Ayo.. Ayo.. Buruan masuk," ujar pembesuk berebutan masuk ke lift.

Dari 20 pasien yang dirujuk ke RSCM, sembilan di antaranya dirawat di gedung ULB lantai dua. Dengan rincian, dua pasien di ruang ICU dan tujuh pasien di ruang HCU. Selebihnya, tiga pasien di gedung IGD, empat pasien di HCU Gedung A Lantai 6, dan empat di gedung Instalasi Bedah Pusat (IBP) lantai dua, serta empat pasien dirawat di ruang ICU Dewasa.

Sebelumnya, kebakaran yang melanda pabrik PT Mandom, Jumat siang, mengakibatkan lima orang tewas akibat luka bakar hingga 100 persen. Sementara itu, sekitar 50 orang korban lainnya mengalami luka bakar serius masih dirawat intensif di tiga rumah sakit berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com