Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat DKI Tak Respons Keluhan Warga di Qlue, Siap-siap Dipecat

Kompas.com - 13/07/2015, 15:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk berani memecat anak buahnya yang berkinerja tidak baik. Imbauan itu diberikan terutama kepada tujuh kepala dinas yang baru saja dilantik Jumat (3/7/2015) lalu.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Isnawa Adji mengaku telah mengkaji instruksi Basuki tersebut.  "Salah satu indikator saya memecat kepala seksi kebersihan di kecamatan dan kepala suku dinas adalah tingkat responsifitas dia terhadap kecepatan penanganan pengaduan masyarakat seperti Qlue, Smart City, dan pengaduan masyarakat lain. Terutama respons kebersihan di lingkungan masing-masing," kata Isnawa, di Balai Kota, Senin (13/7/2015).

Meski demikian, ia belum mau memberitahu pejabat mana saja yang berkinerja tidak baik. Isnawa menjelaskan, Dinas Kebersihan akan membangun control room.

Selain untuk mengawasi pergerakan truk sampah, control room itu juga dapat menganalisis penggunaan bahan bakar minyak oleh truk sampah. Control room bisa memetakan serta mengawasi persebaran petugas penyapu jalanan Dinas Kebersihan.

Tak hanya penyapu jalan, petugas kebersihan yang bertugas di badan air, kali, waduk, sungai, dan danau juga akan diawasi. Control room ini akan terintegrasi dengan pengaduan masyarakat yang ada di Qlue maupun Twitter Dinas Kebersihan.

"Jadi dengan control room itu, kami bisa mengecek titik-titik sampah yang ada di Jakarta. Termasuk CCTV untuk timbulan sampah yang ada di Jakarta, semuanya terkoneksi ke sana dan dengan Qlue," kata Isnawa.

Sebelumnya diberitakan, Basuki menantang kepala dinas yang baru dilantik untuk memiliki keberanian melaporkan anak-anak buahnya yang tidak berkinerja baik dan layak dijadikan sebagai staf.

Bahkan, Basuki memberi waktu para kepala dinas itu untuk melaporkannya dalam waktu satu pekan ini. Basuki berharap pejabat eselon II itu berani melaporkan anak buahnya yang pekerjaannya hanya mengarang e-kinerja demi mendapatkan tunjangan kinerja daerah (TKD).

"Dari delapan pejabat yang tes psikotesnya bagus dan berani itu cuma satu, Pak Edy Junaedi (Kepala BPTSP DKI), yang lain kayak Pak Irwandi (Kepala Dinas KUMKMP DKI) ini analisa psikolognya malah tidak disarankan, mungkin dia kurang berani tegur bawahan. Anda saya kasih sedikit hati macan, saya kasih kesempatan satu minggu untuk melaporkan siapa bawahan anda yang perlu dijadikan staf," kata Basuki, saat melantik pejabat eselon II, III, dan IV, di Balai Agung, Balai Kota, Jumat (3/7/2015) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com