Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sahur On The Road" yang Berujung Maut ...

Kompas.com - 15/07/2015, 17:46 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mohammad Fathoni alias Apay (20) tewas setelah dihujani puluhan batu oleh kawannya sendiri yang menggelar Sahur On The Road (SOTR) di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (11/7/2015) 02.00 WIB.

Apay terlibat perselisihan kemudian melarikan diri dan tercebur di Kali Ciliwung dekat Masjid Istiqlal, Sawah Besar. Saat itu, Apay bersama kekasihnya, Mega, melakukan SOTR bersama geng motor Anak Merdeka Kalisari (Amerika) dan Voele. Apay sendiri diketahui baru bergabung dua hari bersama geng motor tersebut.

"Saat pembagian kupon sahur, ternyata ada salah satu anggota dari geng motor Voele memberitahu korban adalah anggota kelompok TB (Tukang Beling)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/7/2015).

Salah satu anggota geng motor Merdeka, Muhammad Levi alias Levi (31), langsung menanyakan Apay tentang informasi tersebut. Apay pun tak membantah. "Korban menjelaskan bahwa benar dia dulu anak TB dan saat ini telah pindah rumah ke daerah Kiwi Jakarta Timur," kata Krishna.

Levi pun meminta handphone Apay. Ia kemudian mengecek informasi di dalam handphone Apay. "Pada saat dilakukan pengecekan, ada panggilan masuk tanpa nama. Setelah itu, Levi menanyakan siapa yang menelepon," jelas Krishna.

Tak merasa mendapat jawaban, Levi pun mengangkat panggilan telepon tersebut. Lalu menjelaskan bahwa Apay saat ini berada di Masjid Istiqlal bersama dengan kelompok Amerika. "Levi mematikan telepon dan langsung menendang kaki kanan Apay," kata Krishna.

Merasa ketakutan, Apay pun lari kencang. Dari belakang ternyata Levi meneriaki Apay 'maling-maling'.

"Apay langsung lompat ke dalam Kali Ciliwung Masjid Istiqlal. Levi mengambil batu dan melempari ke arah Apay," jelas Krishna.

Ditangkap

Awalnya mayat Apay dikira tewas karena kecelakaan lalu lintas. Namun, saat dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), diketahui bahwa yang bersangkutan tewas dibunuh. "Tim langsung bergerak mencari," kata Krishna.

Setelah mengetahui Apay tewas, Levi bersama rekan-rekannya melarikan diri. "Empat hari Levi dan rekan-rekannya melarikan diri," kata Krishna.

Levi dan 15 orang lainnya berhasil diamankan pada Selasa (14/7/2015). Levi ditangkap terlebih dahulu dan langsung dikembangkan ke 15 orang lainnya. Saat ini, semua pemeriksaan saksi mengarah pada Levi sebagai tersangka.

Levi pun langsung ditetapkan sebagai tersangka karena melakukan penganiayaan hingga menewaskan seseorang. Namun, Krishna menyebut pihaknya akan mendalami keterangan saksi lainnya untuk mendapatkan tersangka lainnya. Krishna yakin penganiayaan ini tidak dilakukan sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berusaha Tutupi Kandungan Kekasihnya, Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta

Berusaha Tutupi Kandungan Kekasihnya, Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com