Kakak ipar korban, Ilham (47), mengaku tidak memiliki informasi apakah adik bungsu istrinya itu memiliki masalah hingga berujung pada pembunuhan. [Baca: Pelaku Pembunuhan Wartawati di Bojong Gede Tinggalkan Jejak]
"Kalau lihat kasusnya itu kalau diikat gitu, kita enggak tahu apakah motifnya perampokan atau dendam pribadi. Kita enggak tahu," kata Ilham di depan rumah korban, Minggu (19/7/2015). [Baca: Wartawati yang Dibunuh di Bojong Gede Tewas Tertelungkup dan Terikat]
Menurut Ilham, Noerbaety biasanya bercerita mengenai masalah pribadi ke teman dekat. Namun, dia pernah mendengar korban berkeluh kesah soal pekerjaan kepada istrinya.
"Kalau yang pribadi banget itu soal kerjaan, katanya dia cerita soal kerjaannya yang dialihkan ke yunior dia," ujar Ilham.
Ilham mengatakan, korban termasuk pribadi yang pendiam. "Agak tertutup gitu," ujar Ilham.
Hal senada diungkapkan Muhammad Soleh (37), Ketua RW 09 setempat. "Selama jadi RW, saya memang belum pernah lihat beliau. Jadi memang saya enggak pernah lihat beliau," ujar pria yang sudah 1,5 tahun jadi ketua RW itu.
Noerbaety yang belum berkeluarga tinggal sendirian di rumah itu. Ayahnya, MR, meninggal pada tahun 2000, sementara ibunya tinggal dengan kakak korban di Tebet.
Noerbaety ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (18/7/2015) pukul 13.00. Korban ditemukan bersimbah darah dalam keadaan tertelungkup dan tangan terikat. [Baca: Wartawati Ditemukan Meninggal di Kediamaannya di Bojong Gede]
Polisi memperkirakan korban sudah tewas cukup lama, yakni lebih dari lima hari. Pihak Polresta Depok dan Polsek Bojong Gede tengah menyelidiki hal ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.