Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Jonan Terkait Proyek Kereta Ekspres Halim-Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 21/07/2015, 09:30 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan Ignasius Jonan berharap agar proyek pembangunan kereta ekspres yang akan menghubungkan Bandara Halim Perdanakusuma dan Soekarno-Hatta tidak jatuh ke perusahaan asing.

Sebab, bila nantinya proyek tersebut jatuh ke perusahaan asing, maka kemungkinan besar merekalah yang akan menjadi operator layanan transportasi tersebut.

"Kalau semua mengandalkan asing, nanti yang ngoperasiin semua asing. Masa transportasi publik yang ngoperasiin asing, kan lucu," kata Jonan kepada Kompas.com di kantor Kementerian Perhubungan, Senin (20/7/2015).

Jonan mengaku lebih senang proyek pembangunan kereta ekspres Halim-Soekarno-Hatta digarap oleh PT KAI. Selain karena perusahaan dalam negeri, Jonan mengatakan, PT KAI merupakan satu-satunya perusahaan dalam negeri yang bisa diandalkan untuk menjalankan layanan transportasi.

Kondisi ini, kata dia, akan jauh lebih baik daripada layanan transportasi dijalankan oleh perusahaan yang bukan bergerak di bidang transportasi.

"Saya maunya investornya KAI aja karena dia yang lebih tahu. Nanti kalau yang bangun perusahaan kontraktor terus dia yang jadi operator, enggak akan jalan. Percaya saya," ujar dia.

Layanan kereta ekspres Bandara Halim-Soekarno-Hatta merupakan satu dari dua layanan kereta yang direncanakan akan melayani Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Layanan kereta ini memiliki rute dan jenis kereta yang berbeda dengan rute kereta Bandara Manggarai-Soetta yang digarap oleh PT KAI (ditargetkan beroperasi pada 2016).

Proyek pembangunan kereta ekspres Halim-Soekarno-Hatta ditargetkan sudah bisa dimulai tahun ini dan ditargetkan mulai beroperasi tahun 2018. Saat ini, sudah banyak perusahaan, baik dalam maupun luar negeri, yang tertarik untuk menggarap proyek tersebut.

Studi kelayakannya sendiri telah selesai dikerjakan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur. Dimulainya proses pembangunan tinggal menunggu dikeluarkannya peraturan khusus berbentuk peraturan presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com