"Itu tidak dibiayai APBN. Kemenhub tidak ikut dalam perencanaan. Jadi kami belum tahu rancangannya seperti apa," kata Kepala Pusat Penerangan Kementerian Perhubungan JA Barata kepada Kompas.com, Rabu (22/7/2015).
Pemerintah menargetkan pembangunan proyek dimulai pada 2016 sehingga bisa selesai sebelum 2019. Meski demikian, sejauh ini pemerintah masih menimbang investor mana yang akan dipilih dalam menggarap proyek tersebut.
Beberapa waktu lalu, Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan pemerintah masih membandingkan mana yang terbaik di antara Jepang dan Tiongkok dari segi teknis maupun dari segi finansial.
Sebagai informasi, sudah ada dua negara yaitu Jepang dan Tiongkok yang tertarik membangun KA cepat Jakarta-Bandung.
Jepang sudah menyelesaikan studi kelayakan proyek tersebut, semantara Tiongkok diperkirakan menyelesaikan studi kelayakannya pada September 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.