Salah seorang perwakilan GKPI, Sugiro, tampak berbicara dengan Kepala Suku Dinas Tata Ruang Kota Jakarta Timur, Samsul Icsan, saat keluar dari ruang rapat khusus Wali Kota Jaktim. Sugiro nampak mencurahkan kekecewaannya kepada Samsul.
"Kita sudah hancur itu sebenarnya. Itu saja dikatakan sudah hancur sebenarnya. Apalagi bapak hancurkan semua. Kita dituntut difasilitasi, enggak ada difasilitasi sama kita," kata Sugiro kepada Samsul. [Baca: Ahok Akan Bongkar Gereja di Jatinegara karena Tak Memiliki Izin]
Menanggapi hal itu, Samsul hanya mengatakan bahwa dia menjalankan tugas.
"Saya tahu, republik ini penuh dengan kebijakan. Walaupun ini bukan koridor kebijakan, saya tahu, paham saya. Tetapi kalau itu dilakukan (pembongkaran), berarti pemerintah sudah taat kepada tekanan," ujar Sugiro lagi.
Sugiro menolak memberi keterangan kepada wartawan tentang pertemuan dengan Wali Kota Jaktim tersebut. "Tanya Pak Wali Kota. Entar kalau saya mau diwawancara, setelah kami kumpul lagi di gereja. Habis ini, kami merumuskan apa yang menjadi pertemuan hari ini," ujar Sugiro.
Meskipun demikian Sugiro membantah rumah ibadah mereka akan dibongkar. "Enggak dibongkar, siapa berani bongkar rumah ibadah. Alot perdebatan tadi (di rapat)," ujar Sugiro.
Sementara itu, beberapa anggota jemaat GKPI nampak kecewa. "Kami ini warga negara atau bukan. Begitu banyaknya orang tadi (di dalam rapat) enggak ada ngomong satu pun. Terlihat banget keberpihakannya. Hanya ada satu orang, pak haji tadi dari FKUB yang omongannya itu menyejukkan sekali, bagus sekali. Yang lain tidak ada," ujar seorang anggota jemaat.
Saat ditanya siapa yang dimaksud dengan pihak yang tidak mendukung, perempuan itu menjawab singkat. "Pemerintah," jawabnya singkat. [Baca: Wali Kota Jaktim Yakin Pembongkaran Gereja GKPI Tak Akan Ganggu Keamanan]
Sementara itu Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardhana belum dapat ditemui. Setelah rapat, Bambang bertemu dengan sejumlah tokoh agama, TNI, dan kepolisian. [Baca: Penjelasan Wali Kota Jakarta Timur soal Gereja GKPI yang Akan Dibongkar]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.