"Saya disuruh langsung oleh Ketua Fraksi PDI-P, Bang Jhonny, untuk menemui pimpinan GKPI. Ada aduan dari Ketua GKPI. Jadi perlu ditindaklanjuti," ujar Joni di GKPI, Jumat siang.
Terlepas dari perintah Ketua Fraksi DPRD DKI tersebut, Joni mengaku kedatangannya juga dilakukan atas inisiatif pribadi. Sebab, kasus ini dianggapnya sebagai salah satu tugas dan tanggung jawab sebagai anggota dewan.
"Tadi saya sudah ketemu Pak Sigiro, pimpinan jemaat GKPI. Semua sudah saya catat dan akan saya sampaikan ke ketua fraksi," ujarnya. [Baca: Karena Alasan Ini, Ahok Harus Bongkar Gereja di Jatinegara]
Pantauan Kompas.com, Joni datang seorang diri menggunakan sepeda motor jenis bebek. Selain menemui pimpinan jemaat GKPI, Joni juga berencana menemui salah satu perangkat pemerintahan di wilayah tersebut.
Namun, niatan itu batal terlaksana karena yang bersangkutan tidak berada di kantornya. "Tadinya saya juga mau nemuin ketua RW 001, sekaligus menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan pembongkaran gereja," ujar dia.
Sebelumnya, warga sekitar GKPI menuntut Pemkot Jakarta Timur untuk segera membongkar bangunan gereja karena tidak memiliki izin.
Penolakan warga terhadap gereja GKPI terlihat dari spanduk di depan gang masuk kompleks. Spanduk dengan pengatasnamaan warga setempat tersebut berbunyi:
"Wali Kota Jakarta Timur untuk secepat-cepatnya membongkar gereja GKPI tanpa izin yang sudah disegel karena melanggar Perda Provinsi DKI Jakarta tentang IMB dan peraturan bersama Menteri Agama tahun 2006 tentang pendirian tempat ibadah". [Baca: Penjelasan Camat Jatinegara soal Keberatan Warga atas GKPI]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.