"Kayak rusun saja. Kalau bisa swasta (yang bangun), bisa saja tahun ini groundbreaking. Kita tinggal tunggu desain rusun dari Komunitas Ciliwung Merdeka saja," ujar Basuki di Balai Kota, Jumat (24/7/2015).
Basuki mengatakan sistem pembelian lahan nantinya akan menguntungkan warga Kampung Pulo. Basuki mencontohkan jika warga memiliki 100 meter tanah, Pemerintah Provinsi DKI akan menggantinya 150 meter. [Baca: Ahok Ingin Kali Ciliwung Jadi Tempat Wisata]
Penggantian lahan itu nantinya akan langsung berupa rusun. Hal itu khusus untuk warga Kampung Pulo yang memiliki sertifikat. Bagi yang tidak punya, bisa mengajukan rusun di wilayah lain di luar Kampung Pulo.
Basuki mengatakan, dalam program ini, Komunitas Ciliwung Merdeka juga memberi usul untuk membuat danau di bawah rusun. Sehingga, tidak perlu membuat sodetan untuk menampung air.
Sebelum Kampung Susun selesai dibangun, kata dia, warga setempat bisa pindah sementara ke rusun lain. Setelah selesai, mereka bisa kembali untuk mendapatkan unit di Kampung Susun sesuai dengan syarat yang ada.
Pemerintah Provinsi DKI memang sedang gencar mencari lahan untuk dibangun rusun. Penggusuran banyak dilakukan untuk mengambil kembali aset DKI yang diduduki orang lain.
Meski demikian, Basuki mengatakan bahwa warga yang terkena gusur akan dipindahkan ke rusun. "Penggusuran juga akan berhenti kalau tidak ada rusun. Target kami terus bangun rusun sebanyak mungkin," ujar pria yang biasa disapa Ahok itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.