Beberapa pengemudi Go-Jek bahkan dianiaya tukang ojek pangkalan karena dianggap memasuki "wilayah terlarang" tersebut.
Menanggapi hal itu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan, tukang ojek pangkalan seharusnya tidak perlu merasa terancam atas keberadaan Go-Jek karena segmen penumpang mereka berbeda.
"Go-Jek ini kan lebih banyak segmennya ke masyarakat menengah, sementara ojek yang ada di tukang ojek biasa itu kan segmennya rata-rata masyarakat kelas bawah. Justru itu gak perlu khawatir," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/7/2015).
Tito menegaskan, pihaknya akan mengambil tindakan tegas bila terjadi penganiayaan terhadap salah satu pihak. "Prinsip kita akan menegakkan hukum. Jadi, siapa yang melakukan penganiayaan, pasti akan kita tangkap," kata Tito.
Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan pengemudi Go-Jek dipukul pengemudi ojek pangkalan di kawasan perkantoran Imigrasi Jakarta Selatan, Mampang, Jumat (24/7/2015).
Aksi tersebut berawal dari salah paham antara pengemudi ojek pangkalan dan pengemudi Go-Jek soal pengambilan penumpang di wilayah ojek pangkalan. Kasus itu diselesaikan dengan damai. Kedua pihak bersepakat untuk tidak melanjutkan persoalan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.