Menurut Suparyono, partainya menerapkan persyaratan yang ketat dalam penentuan orang yang akan diusung maju dalam pilkada Depok tahun 2015. Ia menyebut proses penjaringan dilakukan tim khusus yang berasal dari para kader yang ada di tingkat kepengurusan pusat.
Dalam proses penjaringan tersebut, kata Suparyono, kandidat calon yang dianggap memenuhi syarat untuk diusung adalah Idris Abdul Somad, yang merupakan wakil dari Nur Mahmudi.
"Keputusannya sudah melalui mekanisme yang panjang di DPP. Ada seleksi di DPP. Pertimbangannya banyak. Salah satunya adalah hasil survei. Di antara calon yang lain, yang elektabilitasnya paling tinggi, (adalah) Pak Idris," kata Suparyono di Kantor KPU Kota Depok, Senin (27/7/2015).
Suparyono menambahkan, Nur Azizah tidak dicalonkan karena terganjal persyaratan Komisi Pemilihan Umum, yakni larangan bagi keluarga dari kepala daerah petahana untuk maju dalam pilkada, meskipun peraturan tersebut pada akhirnya dianulir oleh Mahkamah Konstitusi.
"Kalau Ibu Wali Kota, tidak dimungkinkan secara undang-undang. Walaupun kemudian dianulir MK, waktunya sudah enggak keburu lagi untuk Ibu Wali maju," ucap Suparyono.
Sebagai informasi, nama Nur Azizah sempat masuk dalam daftar nama kandidat calon yang akan diusung PKS pada pilkada Depok tahun 2015. Selain dia, terdapat pula nama mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, dan Wakil Ketua DPR Sohibul Iman.
Meski demikian, PKS pada akhirnya lebih memilih Idris. Hari ini, Idris telah resmi mendaftarkan diri ke KPU Kota Depok. Ia maju didampingi Ketua DPC Gerindra Kota Depok Pradi Supriyatna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.