Menurut Emil, alasan utamanya memilih maju di Trenggalek ketimbang Depok disebabkan kabupaten di Jawa Timur tersebut adalah daerah asal orang tuanya. Ia menganggap akan lebih baik apabila mengabdi untuk membangun daerahnya sendiri.
"Trenggalek tanah leluhur saya. Saya ingin membangun daerah saya. Lebih baik mengabdi di daerah," ujar dia kepada Kompas.com, Senin (27/7/2015).
Emil resmi mendaftarkan diri sebagai calon bupati Trenggalek pada Senin kemarin. Ia menggandeng pengusaha muda Mohammad Nur Arifin. Mereka diusung oleh tujuh partai, yakni PDIP, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura.
Pada waktu yang sama, PDI-P juga telah mengusung Dimas Oky Nugroho sebagai bakal calon wali kota Depok. Dimas maju didampingi Babai Suhaimi. Mereka didukung oleh tiga partai lainnya, yakni PAN, Nasdem, dan PKB.
Emil mengaku antusias dengan dicalonkannya Dimas. Ia berharap anggota tim di Kantor Staf Kepresidenan itu dapat terpilih menjadi Wali Kota Depok. Sebab, ia menilai Dimas merupakan figur yang tepat untuk memimpin Depok.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil survei masyarakat di Depok mendambakan pemimpin yang muda dan punya latar belakang pendidikan yang mumpuni. Emil menilai kriteria itu ada pada Dimas.
"Dimas orangnya tidak pernah mengekspose diri, tidak pernah promosi, tapi mumpuni. Doktor, usianya masih muda masih kepala tiga, akademisi di Unair, dan salah satu tim di Kantor Staf Kepresidenan," ujar Emil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.