Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Jatinegara Keluhkan Pencairan KJP yang Berbelit

Kompas.com - 28/07/2015, 13:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan warga yang hendak mengurus proses pencairan Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Bank DKI yang berlokasi di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (28/7/2015), merasa kecewa. Warga mengeluhkan proses pencairan yang berbelit-belit.

Sebagian besar warga yang hendak membelanjakan dana KJP untuk peralatan sekolah anak kecewa karena mereka hanya dapat belanja peralatan sekolah anak di Senayan. Warga keberatan karena lokasinya jauh.

Sebagian warga mengaku sudah pergi ke Senayan tetapi ditolak berbelanja di sana karena tidak memiliki "kartu ATM" KJP Bank DKI.

Salah satu warga Kampung Melayu, Jatinegara, Popi (36), harus gigit jari karena belum memiliki kartu dari Bank DKI tersebut. Ia berpikir, dengan membawa buku rekening, maka dia dapat berbelanja peralatan sekolah di Senayan.

"Kemarin ke Senayan hanya bawa buku. Ternyata di sana yang boleh belanja hanya yang punya kartu ATM KJP saja. Hari ini saya coba ngurus ke Bank DKI sini, tapi enggak bisa ngurus ATM ternyata," kata Popi di kantor kecamatan, Selasa (28/7/2015).

Pihak Bank DKI di kantor kecamatan rupanya belum dapat membuatkan ATM bagi warga. Warga hanya diberi slip penarikan agar dapat menukar belanjaan di Senayan. Namun, cara ini ternyata membuat warga tidak merasa puas. Warga khawatir, slip penarikan itu akan ditolak lagi.

"Saya begini mau pulang saja, dari pada ke Senayan ditolak lagi," ujar Popi.

Warga yang memiliki ATM KJP, Yun (46), juga kecewa dengan layanan penukaran KJP. Wanita yang telah memiliki ATM itu ternyata juga tidak dapat menggunakannya untuk berbelanja peralatan sekolah di Senayan lantaran kartunya disebut belum aktif.

"Saya ke sini mau menanyakan buat mengaktifkan ATM, tetapi di sini katanya enggak bisa, mesti sama orang pusatnya (Bank DKI)," ujar warga Cipinang, Jatinegara tersebut.

Sebagian besar warga yang datang merasa bingung. Sebab, mereka kebanyakan hanya memiliki buku rekening, tidak memiliki kartu ATM. Warga sempat berharap pihak Bank DKI di kantor Kecamatan Jatinegara dapat mencairkan dana tunai.

Namun, pihak kecamatan menyatakan bahwa tidak ada pencairan tunai bagi warga. Warga tetap hanya dapat menggunakan dana KJP yang ada di rekening untuk transaksi non-tunai di Senayan.

"Di sini tidak ada pencairan. Silakan ke Senayan. Di sana juga bukan pencairan, melainkan untuk alat-alat sekolah. Bagi yang tidak punya ATM, pihak Bank DKI di sini juga enggak ada jawaban," ujar seorang petugas Satpol PP kepada warga.

Pihak Bank DKI sempat memberikan slip kuning bertuliskan Rp 600.000 agar dapat belanja di Senayan. Tetapi, warga tak puas karena khawatir akan ditolak belanja lagi di Senayan. Karena tak menemui kepastian, sebagian warga kemudian memilih pulang.

"Kalau begini sudah main oper-operan, tidak jelas," ujar Popi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com