"Ya, mau enggak mau tetap harus ke sini. Soalnya, katanya, uang elektroniknya cuma bisa dipakai buat belanja di sini. Ya, daripada anak enggak punya seragam sekolah, kalau belanja sendiri di pasar kan enggak bisa dipakai itu duitnya," kata Sumi (42) kepada Kompas.com di lokasi gelaran.
Sumi yang anaknya merupakan pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) itu mendapat kartu uang elektronik dari Bank DKI dengan saldo Rp 500.000 untuk berbelanja di Jakbook & Edu Fair.
Namun, Sumi juga mengeluhkan harga barang yang tergolong mahal dibanding harga pasaran. Untuk satu tas ransel, Sumi membayar Rp 120.000. Kualitas dari tas tidak bermerek itu juga tidak sebagus tas di pasar yang biasa dibelinya.
"Ini tas biasanya cuma Rp 60.000-an kalau polos gini, tetapi di sini harganya jadi Rp 120.000. Ya sudah, diambil saja. Antreanya sudah kepalang tanggung tadi. Penuh," imbuh Sumi.
Namun, menurut petugas Bank DKI yang ada di area Jakbook & Edu Fair 2015, saldo Rp 500.000 pada uang elektronik untuk pemegang KJP tak hanya bisa digunakan selama ajang tersebut.
Ajang itu digelar mulai Senin (27/7/2015) kemarin hingga Senin (3/8/2015) mendatang. Para pemegang KJP juga bisa membelanjakan kebutuhan sekolah di sejumlah tempat yang bekerja sama dengan Bank DKI.
Namun, tak banyak pengunjung ber-KJP yang mengetahui aturan penggunaan saldo uang elektronik yang mereka dapat.
"Saldo yang Rp 500.000 juga bisa dibelanjakan di tempat lain di luar pameran ini, asal ada mesin ATM yang berlogo Prima," kata Irfan, salah satu petugas Bank DKI yang ditemui Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.