Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Metro Minta Anggota SP JICT Hentikan Aksi Mogok

Kompas.com - 28/07/2015, 15:19 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan aksi mogok kerja ratusan anggota Serikat Pekerja PT Jakarta International Container Terminal (JICT) harus dihentikan. Sebab, aksi tersebut merugikan banyak pihak, khususnya importir dan perekonomian negara. Sehingga berimbas pada pelanggaran terhadap ketertiban umum.

"Jadi, aksi mogok harus selesai. Kalau tidak, nanti ada tindakan hukum karena melanggar ketertiban umum," kata mantan Kapolda Papua tersebut usai menggelar mediasi selama dua jam di kantor JICT, Selasa (28/7/2015) siang.

Dia juga menjamin aktivitas di kawasan pelabuhan Tanjung Priok akan kembali berjalan normal. Dia menegaskan bahwa para pekerja hanya melakukan aksi solidaritas karena dua temannya dipecat. 

"Tadi saya sudah dengarkan aspirasi teman-teman (SP) yang mogok. Sebetulnya tuntutan mereka cuma dua. Minta status PHK dua temannya dihapus, serta pembatalan perpanjangan konsesi," ungkap Tito.

Terkait langkah persuasif yang dilakukan Tito terhadap Dirut JICT dan SP, telah disepakati kedua belah pihak yang bersitegang. Pihak SP, kata Tito, menginginkan pihak JICT agar mengevaluasi kinerja karyawan terlebih dahulu sebelumnya melakukan pemecatan.

"Jadi mereka (SP) minta agar pemecatan itu harus sesuai prosedur. Bukan sepihak," ujar Tito.

Terkait konsesi yang tidak diperpanjang, Tito mengatakan, hal tersebut bukan mejadi kewenangannya. "Itu domain pemerintah dan DPR RI," ujarnya.

Sebelumnya, ratusan SP JICT menggelar aksi solidaritas untuk menolak aksi sepihak Dirut Pelindo II RJ Lino melakukan perpanjangan konsesi JICT. Pasalnya, hal tersebut dianggap tidak taat Undang-undang dan merugikan negara serta mengintimidasi pekerja.

Aksi tersebut, terhitung telah dilakukan sejak tadi malam setelah dilakukan pemecatan sepihak terhadap dua karyawan JICT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com