Dengan menggunakan sapu lidi, ia menyapu daun-daun kering di pekarangan. Ia juga merawat taman kecil di tengah halaman.
Sesekali, pria lima anak itu bertegur sapa dengan tetangganya. Ia sangat menyukai aktivitas itu. Ia tidak bisa membayangkan bila kebahagiaannya itu harus terenggut dengan tinggal di rumah susun.
"Kalau di rusun sudah enggak bisa rawat pekarangan, ketawa-ketawa sama tetangga. Penghuni rusun kebanyakan individualis, enggak seperti di kampung," kata Suwarto saat dijumpai Kompas.com, Rabu (29/7/2015).
Suwarto merupakan salah satu pensiunan PNS DKI yang menempati lahan bekas SD Negeri Menteng Dalam 05 dan 06 di Jalan Rasamala III RT 03/RW 13, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. Lahan tersebut merupakan milik Pemprov DKI sehingga dalam waktu dekat akan digusur untuk dijadikan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, bila penghuni lahan itu memiliki KTP DKI, mereka akan dipindahkan ke rumah susun. Suwarto pun membenarkan adanya tawaran tersebut.
"Ya memang sudah pernah disuruh menghuni rumah susun di Penggilingan (Cakung, Jakarta Timur) dengan cara sewa, tetapi rumah susun tak lagi cocok untuk kami," kata dia.
Ia menjelaskan, para penghuni lahan tersebut kebanyakan sudah berusia senja seperti dirinya. Kalau harus tinggal di rusun yang tinggi, mereka sudah tidak kuat.
"Sudah tua-tua, susah juga kalau harus naik-naik tinggi ke rusun begitu," ucapnya.
Ia berharap Pemprov DKI Jakarta memberikan kebijaksanaan terkait tempat tinggal untuk warga di lahan itu, misalnya dengan memberikan uang kerahiman supaya ia dan warga lainnya bisa menyewa rumah di sekitar Menteng Dalam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.