Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Bukan Gara-gara Saya Pameran Jakbook Sepi

Kompas.com - 01/08/2015, 16:03 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak mau disalahkan terkait sepinya pengunjung Jakbook dan Edufair yang digelar di Istora Senayan, Jakarta. Menurut Basuki, acara tersebut memang akan sepi pengunjung jika para pedagang tidak memberikan harga rendah kepada masyarakat.

"Kan sudah saya bilang, kalau mau banyak orang datang ke pameran, ya kasih potongan harga yang banyak dong. Kamu mau nggak datang ke pameran kalau harganya lebih tinggi daripada pasaran?" ujar Ahok, sapaan Basuki, di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (1/8/2015).

Hal itu disampaikan Ahok ketika dimintai tanggapan soal keluhan para pedagang setelah kemarahan Ahok ketika membuka acara Jakbook dan Edufair. [Baca: Harga Mahal, Ahok Imbau Warga Tak Beli Peralatan Sekolah di Jakarta Book Fair]

Ahok mengatakan, tujuan utama pameran buku di Senayan itu adalah untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan sekolah siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar. Ahok mengingatkan siswa pemegang KJP rata-rata datang dari keluarga berpenghasilan pas-pasan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin memfasilitasi para siswa itu dengan berbelanja di Jakbook dan Edufair dengan harga yang lebih murah dibanding harga pasaran. Sayangnya, kata Ahok, harga di sana justru lebih mahal.

"Kalau dia di Asemka lebih murah mana mau beli di JakBook?" ujar Ahok.

Menurut Ahok, seharusnya para pedagang di pameran itu menjual sesuai dengan harga pabrik saja. Harga yang murah, kata Ahok, secara otomatis akan memanggil pengunjung yang banyak.

"Harusnya kalau memang pameran, harganya harus harga pabrik dong, harga penerbit dong. Itu saja yang saya bilang. Jadi bukan gara-gara saya pamerannya sepi," ujar Ahok.

Peserta festival Jak Book and Edu Fair 2015 sebelumnya mengeluhkan sepinya pengunjung acara tersebut selama beberapa hari terakhir. Mereka menilai sepinya pengunjung disebabkan aksi marah-marah Ahok pada Senin (27/7/2015). (baca: Ahok Marah-marah, Peserta Jakbook Keluhkan Pemasukan Minim)

Perwakilan peserta, Guntoro mengatakan, sepinya pengunjung berdampak terhadap minimnya pemasukan yang mereka terima. Padahal, ia mengaku sudah mengeluarkan investasi yang besar untuk mengikuti acara tersebut. 

"Saya sudah mengeluarkan dana yang besar untuk tenaga pemasaran maupun gudang. Tapi omzet yang didapat tidak bisa menutupi pengeluaran," kata dia.

Guntoro mengklaim harga perlengkapan sekolah yang mereka jual lebih murah dibanding harga yang ada di pasaran. Mereka bahkan menyatakan siap memberikan ganti rugi dua kali lipat kepada pembeli yang menemukan harga barang yang lebih mahal dibandingkan yang ada di pasar. (baca: Bila Barangnya Lebih Mahal, Peserta Jakbook Beri Ganti Rugi 2 Kali Lipat)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com