Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Mobil Keberatan Tarif Parkir "On Street" Naik Jadi Rp 5.000

Kompas.com - 01/08/2015, 17:59 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Para pengguna mobil terkejut saat mengetahui rencana pengenaan tarif parkir di pinggir jalan atau on street sebesar Rp 5.000 per mobil. Hal tersebut berdasarkan pengakuan sejumlah pengguna jasa parkir yang ditemui Kompas.com di Jalan Gajah Mada dan Juanda, Jakarta Pusat, Sabtu (1/8/2015).

Salah satunya adalah Taufik (53). Ia bahkan baru mengetahui mengenai rencana penerapan peraturan baru tersebut.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai tarif tetap untuk parkir di pinggir jalan atau on street. Tarif yang diberlakukan adalah Rp 5.000 per mobil dan Rp 2.000 untuk sepeda motor. (baca: Mulai 1 Agustus, Dishub DKI Tetapkan Tarif Parkir Pinggir Jalan)

"Wah, lebih mahal dari yang sekarang dong. Sekarang kan Rp 3.000," ujar Taufik saat ditemui di sekitar Kantor PT Pelni.

Hal serupa juga dikemukakan Slamet (47). Meski mengaku agak keberatan dengan tarif tersebut, ia setuju dengan peraturan yang mewajibkan juru parkir harus memberikan karcis pada pengguna jasa parkir. Ia menilai cara tersebut efektif untuk meningkatkan pemasukan daerah. (baca: Tak Diberi Karcis, Jangan Mau Bayar Parkir!)

"Kalau bayar gitu-gitu aja kan enggak jelas larinya ke mana," ujar Slamet saat ditemui di area parkir sekitar Stasiun Juanda.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas.com, tarif parkir on street yang saat ini masih berlaku di Jalan Gajah Mada dan Juanda adalah Rp 3.000 untuk mobil dan Rp 2.000 untuk sepeda motor.

Para juru parkir belum menerima pasokan karcis dengan tarif baru. (baca: Belum Terima Pasokan Karcis Parkir "On Street", Juru Parkir Masih Pasang Tarif Lama)

Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya mengatakan, pihaknya menerapkan kebijakan tersebut untuk mengurangi para pengguna kendaraan masuk ke tengah kota.

Di tengah kota, lanjut dia, Pemprov DKI akan menambah banyak bus tingkat wisata gratis. Sehingga, warga akan lebih tertarik menggunakan moda transportasi massal tersebut dibanding menggunakan kendaraan pribadi. (baca: Ini Alasan Ahok Terapkan Tarif Parkir Pinggir Jalan)

"Kalau kendaraan pada masuk ke tengah (kota), jadi kekunci (macet) kan," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com