Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Meninggal, Evan Keluhkan Sakit di Kaki Usai Berjalan 4 Km Saat MOS

Kompas.com - 01/08/2015, 20:53 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Evan Christoper Situmorang (12), siswa di SMP Flora Pondok Ungu Permai, meninggal setelah kedua kakinya sakit selama dua minggu. Evan sebelumnya berjalan hingga 4 kilometer atas perintah seniornya saat hari terakhir masa orientasi siswa (MOS) di sekolahnya.

"Tanggal 9 Juli itu kan dia terakhir MOS di SMP Flora. Dia cerita sama saya disuruh jalan kaki dari sekolahnya di Pondok Ungu Blok A ke Perumahan Puri. Lalu, dari sana, jalan kaki lagi ke POM bensin Pondok Ungu, dan jalan lagi ke sekolah. Itu rutenya memutar, dan ada sekitar 4 kilometer," ujar ibunda Evan, Ratna Dumiarti, di rumahnya, di Sektor 5 Pondok Ungu Permai, Sabtu (1/8/2015).

Ratna bercerita, kegiatan jalan kaki sejauh itu merupakan bagian dari kegiatan "cinta lingkungan" yang diadakan panitia MOS. Setelah pulang dari kegiatan itu, Evan mengeluh kepada ibunya bahwa ia merasakan sakit di bagian kaki. Kaki Evan pun keram dan biru-biru.

"Kaki Evan sakit, Bu," ujar Ratna menirukan keluhan anaknya.

Ratna mengatakan, Evan masih tetap ingin masuk sekolah pada keesokan harinya. Bahkan, Evan bercerita bahwa dia sempat bermain futsal di sekolah. Setelah itu, kondisi kakinya semakin bertambah parah.

Melihat kondisi Evan yang semakin parah, Ratna mencoba mengobati Evan dengan berbagai pengobatan. Dia mengajak Evan untuk pijat refleksi dan berobat ke puskesmas.

"Tapi, dia itu enggak pernah mengeluh, tetap sekolah," ujar Ratna.

Rasa sakit itu terus dialami Evan hingga dua minggu. Pengobatan yang dilakukan Evan hanya ala kadarnya.

Ratna bercerita, pada Selasa (28/7/2015), Evan jatuh di kamar mandi sekolah. Ratna menduga, kaki anaknya kembali keram dan tak kuat berjalan sehingga terjatuh.

"Setelah itu, saya ditelepon dari sekolah. Bilangnya, anak saya kakinya keram, enggak bisa jalan, enggak bisa berdiri. Saya ini juga guru ya, saya langsung jemput anak saya di sekolah," ujar Ratna.

Setelah peristiwa jatuh di kamar mandi, Evan tidak masuk sekolah. Ratna kembali mengajak anaknya berobat di puskesmas. Pada Kamis (30/7/2015) sore, Evan tiba-tiba mengalami kejang-kejang.

Ratna langsung panik melihat kondisi anaknya. Saat itu, ia mencari bantuan dari warga sekitar rumahnya, tetapi kondisinya sedang sepi.

"Kata dokter, 'Maaf Bu, anak Ibu sudah meninggal dalam perjalanan,'" ujar Ratna.

"Saya enggak mau anak saya mati, dokter. Saya enggak mau. Namun, suami saya bilang, 'Ya sudah, ikhlaskan saja,'" kata Ratna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com