"Waktu anak saya kejang-kejang, saya sempat bawa ke RS Sayang Bunda yang paling dekat, tapi langsung ditolak dengan alasan nggak ada alat. Saya sudah mohon-mohon untuk diberi pertolongan pertama, tetapi mereka menolak," ujar Ratna di kediamannya, Sektor 5 Pondok Ungu Permai, Sabtu (1/8/2015).
Terlebih lagi, lanjut Ratna, ketika dia mendapati anaknya yang kejang-kejang di rumah, lingkungan sekitarnya sedang sepi. Butuh waktu cukup lama sampai akhirnya warga sekitar membantu Ratna membawa Evan ke rumah sakit.
Setelah ditolak di rumah sakit pertama, Ratna dan para warga langsung membawa Evan ke RS Citra Harapan Indah dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Setelah sampai di rumah sakit tersebut, Ratna mengenang, para dokter langsung sigap memberi pertolongan kepada Evan. Sayangnya, semua itu sudah terlambat.
"Dokter bilang, 'maaf ya Bu, anak Ibu sudah nggak ada setengah jam yang lalu,'. Jadi, memang anak saya ini terlambat ditolong," ujar Ratna.
Seperti sudah diberitakan, Evan meniggal setelah dua pekan mengalami sakit di kedua kakinya. Evan mengalami sakit di bagian kaki setelah berjalan hingga 4 kilometer atas perintah seniornya dalam hari terakhir MOS di sekolahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.