Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung Kesal Dibilang Bodoh oleh Ahok

Kompas.com - 04/08/2015, 08:36 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana menyatakan tidak memiliki niat buruk terkait usulannya untuk memanggil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

Menurut Lulung, sapaan Lunggana, usulan pemanggilan Basuki hanya diajukan untuk menanyakan mekanisme pemberantasan korupsi yang ada di Pemprov DKI Jakarta. Oleh karena itu, ia kesal dengan sikap Ahok yang justru berpikiran buruk terhadap niatnya itu.

"Saya ingin diskusi dengan Ahok bagaimana pencegahannya. Saya ingin tanya sama dia. Itu kewajiban kami, tetapi kenapa kami dibilang bodoh?" ujar dia di Gedung DPRD DKI, Senin (3/8/2015).

Lulung menyebut, temuan dugaan tindak pidana korupsi di Pemprov DKI Jakarta selama kepemimpinan Ahok sudah terjadi berulang kali. Oleh karena itu, ia mengaku ingin menanyakan langkah pencegahan yang sejauh ini sudah dilakukan oleh Ahok.

Menurut Lulung, cara terbaik dalam menjalankan pemberantasan korupsi dimulai dari pencegahan. Ia menyebut bahwa hal tersebut mengikuti mekanisme yang ada di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Besok kalau ada korupsi lagi kan bahaya. Jangan lihat persoalan ini jadi persoalan sentimen. Kita sepakat tidak ada lagi persoalan politis," ujar dia.

Lulung kemudian mencontohkan kasus dugaan korupsi proyek pengadaan uninterruptible power supply (UPS) dan printer. Ia menyebut bahwa pengadaan kedua alat tersebut sepenuhnya berada dalam tanggung jawab instansi terkait yang ada di Pemprov DKI.

"Yang melakukan eksekusi Pemda (Pemprov DKI). Ini ada UPS atau printer yang akan dilelang. Kewajiban gubernur, TAPD (tim anggaran pemerintah daerah) dan ULP (unit layanan pengadaan) meminta daftar harga barang kepada pabrik, (memastikan) berapa harga satuannya," ucap politisi PPP ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com