"Saya kira bangunan seperti itu susah tandingannya dengan (GOR) di Indonesia. Kalau GOR kita mah joroknya minta ampun, WC-nya jorok, sarana prasarananya kacau-balau. Yang lebih kurang ajar, bangun GOR di sini menghabiskan uang lebih mahal dibanding GOR di Amerika," kata Basuki saat menyampaikan sambutan dalam acara pemberian hadiah kepada atlet berprestasi di Balai Kota, Selasa (4/8/2015).
Basuki mencontohkan GOR Pancoran sebagai gelanggang yang tidak laik bangunannya, tetapi menghabiskan anggaran besar.
Luas bangunan GOR Pancoran 3.000 meter dan menghabiskan anggaran hingga Rp 48 miliar. Kemudian, Basuki meminta badan usaha milik daerah (BUMD) untuk meneliti pembangunan GOR tersebut dan dikaji perhitungan anggaran jika dibangun kembali.
Setelah dihitung, DKI bisa hanya menghabiskan anggaran Rp 35 miliar untuk membangun GOR berstandar internasional.
"Selama ini, DKI ngabisin (anggaran pembangunan GOR di DKI) Rp 48 miliar, tetapi kelas kampungan, ya gimana atletnya bisa juara," kata Basuki.
Ahok, sapaan Basuki, meminta Dinas Olahraga dan Pemuda DKI untuk mengkaji kelebihan anggaran yang telah diusulkan dalam APBD tersebut.
Selain itu, ia juga meminta GOR difungsikan sebagai markas cabang olahraga dan dilengkapi museum.
"Museum kecil di GOR itu untuk dokumentasi siapa saja atlet di lingkungan itu yang pernah menyumbang medali. Nantinya kan GOR ini juga bisa jadi destinasi wisata baru," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.