Alhasil, kerugian pun dialami pedagang yang jadi korban kebakaran ini. Seperti yang dialami Saim (50), pedagang di Pasar Gembrong yang kiosnya nyaris ikut terbakar kemarin.
Saat menyelamatkan puluhan boneka miliknya karena takut api menjalar ke tokonya, Saim mengaku dibantu oleh beberapa orang. Namun, orang itu justru membawa kabur bonekanya.
"Ya begitu, dikeluarin 50, masuk ke toko lagi 35," kata Saim di lokasi kebakaran, Rabu (5/8/2015). (Baca: Kebakaran di Pasar Gembrong Diduga akibat Pembakaran Sampah, Saksi Diperiksa)
Saim mengatakan, sejumlah mainan yang diselamatkannya misalnya boneka, mobil-mobilan, dan puzzle.
Situasi pada saat itu sangat kacau sehingga ia tak dapat mengawasi satu per satu barang dagangannya yang dikeluarkan dari toko. "Saya tahunya orang bantuin, tetapi sambil bawa terus," ujar Saim.
Akibat kebakaran itu, Saim belum mau berjualan selama beberapa hari ke depan. Sebab, ia perlu memperbaiki bagian atas kiosnya yang ikut dilalap api.
Aziz, pedagang lainnya, mengatakan, warga yang berkerumun saat kebakaran tampak sudah berniat untuk menjarah. Ia tak melihat orang-orang tak dikenal itu hendak menyelamatkan barang.
"Mana ada orang mau nyelametin, tetapi dipilihin barangnya. Sudah begitu keluar bawa barang malah belok terus ngilang," ujar pria berusia 50 tahun.
Aziz meyakini, beberapa orang yang melakukan penjarahan bukan orang setempat, melainkan warga dari luar permukiman di kawasan Pasar Gembrong.
Seperti diberitakan, permukiman di belakang Pasar Gembrong mengalami kebakaran, Selasa malam. Api membakar hebat permukiman tersebut sejak pukul 20.00 sampai pukul 23.30.
Kebakaran menghanguskan sekitar 25 bangunan semipermanen. Penyebab kebakaran masih simpang siur, tetapi diduga kuat dari sampah yang dibakar di kolong jembatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.