"Wali Kota Jaksel itu memang dia sudah lama menjabat hampir dua tahun ya. Jadi, proses evaluasi sepertinya sudah banyak dilakukan. Cuma alasan yang mengejutkan itu Syamsuddin Noor dibilang kurang tegas. Itu sebenarnya agak-agak mengganggu," ujar Syarif ketika dihubungi, Rabu (12/8/2015).
Syarif mengatakan, sebelum pengganti Syamsuddin Noor, Tri Kurniadi, dilantik, DPRD akan melakukan rapat pertimbangan terlebih dahulu. Di dalam rapat tersebut, pasti dipertanyakan apakah pengganti Syamsudin Noer bisa lebih tegas?
"Kalau Syamsuddin dianggap tidak tegas berarti penggantinya harus tegas dong," ujar Syarif.
Syarif ragu pengganti Syamsuddin Noor nantinya akan lebih tegas. Sebab, memang tidak ada indikator tertentu melihat sebuah ketegasan. Lagi pula, idealnya, kata Syarif, sebelum pencopotan dilakukan sebaiknya dilakukan peringatan terlebih dahulu.
"Ukuran ketegasan itu subyektif. Seharusnya kasihlah Pak Syamsuddin diberi peringatan dulu. Kalau kesalahannya berulang-ulang, baru boleh dikenakan pencopotan. Tapi, kalau ga ada peringatan, sudah pencopotan, ya bagaimana ya," ujar Syarif.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal mencopot Syamsuddin Noor dari jabatan Wali Kota Jakarta Selatan. Basuki pun akan melantik Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi menjadi Wali Kota Jakarta Selatan. Basuki mengungkapkan alasan pemecatan Syamsuddin Noor.
"Karena beberapa kali saya minta dia tegas tindak lurah-lurahnya soal PKL (pedagang kaki lima), soal kerja lapangan, tidak pernah dituruti," kata Basuki.
Menurut Basuki, Syamsuddin merupakan orang baik yang tidak korupsi. Namun, dia tidak tegas merealisasikan program unggulan di Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.