Karena penolakan tersebut, tim operasi pasar daging murah dari pemerintah terpaksa pindah ke Kantor Kelurahan Malaka Jaya menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan dengan pedagang setempat.
Salah satu pedagang daging di Pasar Perumnas Klender, Ombi (36), mengatakan, mereka menolak operasi pasar karena tidak ada koordinasi dengan pedagang setempat.
"Mereka enggak koordinasi dulu sama kita kalau mau operasi pasar. Penjualan dagang sapi oleh mereka juga mematikan pedagang kayak kita," kata Ombi, di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Rabu (12/8/2015).
Sebab, lanjut Ombi, harga daging yang ditawarkan dalam operasi pasar lebih murah ketimbang harga biasa daging di pasar tersebut. Pada operasi pasar dari pemerintah sekilo daging sapi dijual Rp 85.000 hingga Rp 89.000.
"Kalau kita jual Rp 120.000. Modal kita saja Rp 115.000 kemarin," ujar Ombi.
Penolakan itu terjadi justru pada saat pedagang setempat tengah mogok berjualan. Kehadiran operasi pasar itu membuat pedagang resah karena mulai besok mereka akan berjualan lagi. "Nah, ini kan kita besok mau jualan lagi bagaimana coba," ujarnya.
Sementara itu, Staf PD Pasar Jaya Perumnas Klender, Yusa mengatakan, pihaknya sebenarnya telah berkoordinasi mengenai operasi pasar ini. Namun, ia memperkirakan informasi mengenai adanya operasi pasar tak didapat semua pedagang.
"Kita sudah ada koordinasi dengan para pedagang daging sapi di pasar ini. Pihak PD Pasar Jaya Perumnas Klender sudah komunikasi dengan ketua penjual daging di pasar ini," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.