Di sisi lain, Basuki mengaku sengaja memberi kebebasan kepada pejabat eselon II untuk memilih serta melantik anak-anak buahnya. Para pejabat eselon II itu boleh melantik pejabat yang dinilai bekerja baik dan memecat pejabat yang dinilai tidak bekerja maksimal. Sayangnya, beberapa pejabat eselon II menyalahgunakan instruksi Basuki tersebut. Salah satunya adalah Anas Effendi.
"Kami kasih kepercayaan ke pejabat eselon II. Di Jakarta Barat yang paling banyak, namanya juga jebakan Batman. (Pejabat) yang bagus-bagus malah dipecat, (pejabat) yang jujur dicopot, enggak tahu salahnya apa," kata Basuki kesal.
Basuki mengaku tengah mengumpulkan data pejabat yang didemosi dan diangkat kembali. Basuki berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Selain itu, Basuki juga mencatat, dari 30 pejabat yang didemosi beberapa waktu lalu, 20 pejabat di antaranya tidak pernah masuk kerja lagi.
"Kalau perlu, kami turunkan lagi saja. Kalau kinerja Wali Kota Jakarta Utara sudah baik, Wali Kota Jakarta Pusat hampir saya pecat karena bela lurah camat yang disinyalir 'main', dan Wali Kota Jakarta Timur juga sudah bekerja baik," kata Basuki.