Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kemerdekaan Indonesia Tak Turun dari Langit, tetapi dari Tetesan Darah Pejuang"

Kompas.com - 16/08/2015, 19:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku memiliki tujuan khusus menyelenggarakan kegiatan napak tilas ke tempat-tempat bersejarah. Melalui program tersebut, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu berharap, warga dapat lebih menghargai perjuangan pahlawan yang berhasil meraih kemerdekaan Indonesia. 

"Kami ingin masyarakat Indonesia memahami bahwa kemerdekaan Indonesia tidak turun dari langit begitu saja. Kemerdekaan Indonesia adalah hasil keringat, tetesan darah, dan nyawa pejuang, bukan hadiah dari Jepang begitu saja," kata Djarot di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Minggu (16/8/2015). 

Pada kesempatan itu, Djarot juga menjelaskan, Laksamana Muda Maeda bukanlah membawa nama negaranya untuk memberi kemerdekaan kepada Indonesia. Dia adalah warga asal Jepang yang memiliki simpati terhadap warga Indonesia agar dapat merebut kemerdekaan dari negaranya. Rumahnya yang terletak di Jalan Imam Bonjol pun digunakan Presiden pertama RI, Soekarno, dan Wakil Presiden pertama RI, Mohammad Hatta, untuk merumuskan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

"Laksamana Maeda hanyalah satu orang Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Akhirnya, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang mengikuti napak tilas ini. Saya minta, ke depan, setiap hari Sabtu atau Minggu, semua pelajar bisa mengunjungi museum ini supaya bisa menginspirasi," kata Djarot. 

Adapun Djarot menjalani napak tilas dengan mengendarai sepeda ontel bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan pejabat DKI serta Komunitas Sepeda Indonesia (KSI). Rute napak tilas kemerdekaan itu dimulai dari halaman Balai Kota-Gedung Pancasila-Gedung Joang 45-dan berakhir di Museum Perumusan Naskah Proklamasi (rumah Laksamana Maeda).

Basuki memilih tidak melanjutkan napak tilas, mengingat pada dini hari nanti harus mendampingi Presiden Joko Widodo dalam renungan suci di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Sementara itu, Djarot melanjutkan napak tilas ke Taman Pemakaman Umum Karet Bivak untuk berziarah ke makam istri Soekarno yang juga menjahit bendera Merah Putih, Fatmawati, dan ke Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com