JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas (ratas) dengan menteri dan pejabat terkait proyek light rail transit (LRT) di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (18/8/2015). Jokowi berharap, ratas hari ini adalah rapat terakhir karena proyek tersebut sudah matang secara konsep.
Jokowi sudah sekitar tiga kali menggelar rapat terkait LRT, khususnya untuk LRT di DKI Jakarta, wilayah Jabodetabek, dan rencana pembangunan LRT di Palembang.
"Sebetulnya sudah matang, tetapi ini upaya sinkronisasi saja antara Pemprov DKI dan yang akan dikerjakan oleh pemerintah pusat," kata Jokowi, saat membuka ratas tersebut.
Ratas hari ini juga dihadiri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menko Maritim Rizal Ramli, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Sekali lagi, sore hari ini akan kami tuntaskan. Semoga sudah tidak ada ratas-ratas lagi soal LRT. Jadi, sudah final, tinggal pelaksanaan di lapangan," ungkapnya.
Adapun Pemprov DKI berencana membangun LRT di tujuh koridor. Ketujuh koridor itu adalah Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulomas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).
DKI mengajukan anggaran senilai Rp 500 miliar pada APBD Perubahan 2015, dan rencananya mengajukan Rp 3 triliun pada APBD 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.