Tyas (sapaan Darmaningtyas) menilai pada dasarnya bajaj merupakan sarana transportasi lingkungan yang jangkauannya terbatas. Karena itu, ia menilai sistem online yang akan diterapkan tidak akan mampu menyaingi layanan ojek berbasis aplikasi, seperti Go-Jek dan Grab Bike.
"Kalau ojek sepeda motor kan jangkauannya lebih luas. Apalagi ojek lebih lincah dan bisa diandalkan kalau lagi macet," ujar dia.
DPD Organda DKI Jakarta dalam waktu dekat direncanakan akan meluncurkan layanan bajaj online. Layanan ini diberlakukan untuk bajaj berwarna biru yang berbahan bakar gas (BBG).
Sama seperti ojek berbasis aplikasi, layanan bajaj online tidak hanya menyediakan jasa transportasi penumpang, tetapi juga pengiriman barang ke seluruh wilayah Ibu Kota.
Adapun nama aplikasi pemesanan bajaj secara online adalah Bajaj Online App yang bisa diunduh melalui Android Playstore.
Meski demikian, peraturan tarif bajaj online masih sama seperti bajaj konvensional. Yakni ditetapkan setelah penumpang dan pengemudi negosiasi di lokasi.